Mohon tunggu...
Fatwa Ardi
Fatwa Ardi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

kalah rupo menang bejo, kalah bejo menang dongo !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Humanisme vs Nasionalisme

21 Mei 2014   17:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:16 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pancasila sebagai dasar negara, sebagai idiologi bangsa tentunya harus menjadi pedoman hidup setiap warga negara Indonesia.

Konsep Humanisme terkermin dalam sila ke 2 Pancasila yang berbunyi "kemanusiaan yang adil dan beradab". Dalam konsep kemanusiaan yang adil dan beradab, kita sebagai warga negara Indonesia harus menjunjung tinggi nilai - nilai kemanusiaan, mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi manusia tanpa membeda-bedakan, sikap saling mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa dan tepa slira, serta bangsa indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia dan sebagainya. Sudah jelaslah bahwa humanisme menjadi landasan dalam sila ke 2 tersebut.

Selain humanis, Nasionalisme juga melekat erat dan menjadi pokok dalam Pancasila. Sila ke3 yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Dalam konsep persatuan Indonesia, sebagai warga negara harus menempatkan kepentingan dan keselamatan bangsa diatas kepentingan pribadi maupun golongan, sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, rasa bangga, rasa cinta tanah air dan lain sebagainya. Dalam uraian tersebut doktrin nasionalisme sangat terlihat, kita sebagai warga negara harus menanamkan rasa cinta kepada tanah air, rasa bangga bahkan rela berkorban demi nusa dan bangsa.

Terus terang saya sebagai warga negara sungguh merasa dilema serta gundah gulana. Mana yang harus saya prioritaskan humanisme atau nasionalisme kah misal ada kasus gerakan separatisme, gerakan tersebut menyulut insiden kekerasan, penembakan, pembunuhan terhadap pelaku separatisme tersebut?

Dimana saya harus menempatkan posisi saya sebagai penganut idiologi pancasila ketika kedaulatan kita di injak- injak oleh bangsa lain dan memicu peperangan? Sementara sila - sila pancasila merupakan satu kesatuan, semuanya saling terkait. Sila ke 2 mendasari sila ke 3, sila ke 3 berdasar sila ke 2 dan mendasari sila ke 4 dan selanjutnya.

Yang saya khawatirkan bila suatu saat terjadi peperangan, dengan negara tetangga misalnya. Ya kita tau lah, tetangga yang sering melakukan aksi provokasi, aksi pelanggaran kedaulatan, aksi pelecehan terhadap negara kita dan sering merendahkan Indonesia di mata Internasional.

Saya harus berteriak CINTA KEDAMAIAN demi "Humanisme" sila ke 2 pancasila, atau saya harus berteriak GANYANG!!! Demi "Nasionalisme" sila ke 3 pancasila.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun