Mohon tunggu...
Faturrohman Arkaan
Faturrohman Arkaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya seorang mahasiswa dengan minat menulis yang besar dan memiliki ketertarikan dalam memberikan manfaat kepada khalayak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengangguran Terus Tumbuh! Apa Solusinya?

1 Desember 2023   11:00 Diperbarui: 1 Desember 2023   12:56 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2017 - 2022 (Sumber Data: IMF, 2023)

Permasalahan, Data, dan Korelasi Pengangguran dari Banyak Aspek

Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi dunia telah mengalami fluktuasi yang signifikan, tercermin dari data IMF. Dimulai pada tahun 2017 dengan pertumbuhan sebesar 3.7%, tetapi mengalami penurunan tipis pada tahun 2018 dan 2019, dipengaruhi oleh perang dagang dan ketidakpastian kebijakan ekonomi global. Namun, situasinya berubah drastis di tahun 2020 ketika pandemi COVID-19 melanda, menyebabkan pertumbuhan ekonomi global turun ke angka negatif, mencapai -4.9%. Tahun 2021 menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat, dengan pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 5.9%, didorong oleh stimulus fiskal dan vaksinasi massal, tetapi kembali turun pada tahun lalu, menurun menjadi 4.9% karena berbagai faktor seperti perlambatan pemulihan ekonomi dan kekurangan pasokan global.

Perubahan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi global juga memengaruhi tingkat pengangguran di banyak negara. Penurunan pertumbuhan ekonomi cenderung meningkatkan pengangguran karena bisnis mengurangi produksi dan perekrutan, sementara pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi cenderung menurunkan tingkat pengangguran karena permintaan tenaga kerja lebih tinggi. Politik memainkan peran penting dalam dinamika pertumbuhan ekonomi global. Kebijakan politik, baik dalam konteks domestik maupun internasional, memiliki dampak besar terhadap arah dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Kebijakan fiskal seperti pengeluaran pemerintah, perpajakan, dan program stimulus ekonomi, serta kebijakan perdagangan internasional, berpengaruh dalam mempengaruhi daya beli masyarakat, investasi, dan arus perdagangan global. Stabilitas politik dalam suatu negara juga memainkan peran penting dalam menarik investasi asing langsung, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja. Oleh karena itu, kebijakan politik yang bijaksana dan kerjasama antarnegara dalam merumuskan kebijakan ekonomi global menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Grafik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017 - 2022 (Sumber Data: BPS, 2023)
Grafik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017 - 2022 (Sumber Data: BPS, 2023)
Selama periode 2017-2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencerminkan dinamika yang serupa dengan tren global. Mulai dari puncak pertumbuhan pada 2017 dengan angka 5.7%, Indonesia mengalami penurunan bertahap setiap tahun berikutnya hingga akibat pandemi COVID-19 di tahun 2020, ketika pertumbuhan ekonomi terpukul keras dan hanya mencapai 2.02%. Namun, dengan stimulus ekonomi yang kuat, ekonomi Indonesia mulai pulih di tahun berikutnya dan kembali meningkat pada tahun 2022 mencapai 5.31%, menandakan adaptabilitas ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan eksternal. Sementara itu, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran sentral dalam ekonomi Indonesia. Sebagai tulang punggung ekonomi lokal, UMKM memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan inklusi keuangan. Mereka menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi signifikan pada Produk Domestik Bruto (PDB) serta menyerap tenaga kerja dari berbagai lapisan masyarakat.

Kebijakan pemerintah yang mendukung UMKM melalui program bantuan, akses pasar, pendidikan pelatihan, dan dukungan finansial, merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing sektor ini. Stabilitas politik juga memegang peran penting dalam kinerja ekonomi, terbukti dari dampak positif fokus pengembangan UMKM di tingkat lokal, yang berujung pada pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Namun, gangguan terhadap stabilitas ekonomi akibat faktor politik dapat membawa dampak serius. Turbulensi ekonomi seringkali mengakibatkan peningkatan pengangguran, menyulitkan pencarian pekerjaan bagi individu dan memperparah ketidakstabilan ekonomi secara keseluruhan. Peningkatan pengangguran menjadi isu yang mendesak dan berpotensi merusak kesejahteraan sosial masyarakat secara luas saat ekonomi mengalami ketidakstabilan.

Dalam konteks ini, pentingnya keadaan politik yang stabil dan kebijakan yang mendukung sektor-sektor ekonomi, terutama UMKM, sangatlah relevan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta pengurangan tingkat pengangguran.

Grafik Angka Pengangguran di Indonesia 2017 - 2022 (Sumber Data: BPS, 2023)
Grafik Angka Pengangguran di Indonesia 2017 - 2022 (Sumber Data: BPS, 2023)
Dalam lima tahun terakhir, Indonesia menghadapi lonjakan pengangguran yang mencapai puncaknya pada tahun 2020 dengan angka 7.07%. Ketidakstabilan ekonomi, terutama akibat gangguan politik atau faktor eksternal, menjadi pemicu utama penurunan lapangan kerja. Situasi ini mendorong perusahaan untuk berhemat dan mengurangi karyawan, menciptakan tekanan pada pasar tenaga kerja. Namun, sedikit pemulihan terlihat pada tahun 2021 dan 2022 dengan angka pengangguran yang turun menjadi 6.49% dan 5.86% secara berturut-turut, menunjukkan tanda-tanda kontraksi dan sedikit pemulihan dalam lapangan kerja. Implikasi dari tingkat pengangguran yang meningkat juga mempengaruhi dinamika hubungan industri, di mana ketidakpastian ekonomi cenderung memengaruhi kehati-hatian perusahaan dalam merekrut tenaga kerja baru, memperumit proses pencarian pekerjaan bagi individu.

Pentingnya studi dalam Hubungan Industrial (HI) dalam konteks penanganan pengangguran terletak pada pemahaman mendalam tentang konsep-konsep HI yang praktis. Mata kuliah HI tidak hanya memperkenalkan teori, tetapi juga memberikan wawasan tentang praktik terbaik yang dapat diaplikasikan dalam situasi nyata di lapangan. Menghadapi tantangan pengangguran, pemahaman tentang negosiasi kolektif, penyelesaian sengketa, dan peran sindikat pekerja menjadi penting. HI memberikan landasan bagi siswa untuk merancang strategi tepat dalam menanggapi perubahan lingkungan kerja akibat ketidakstabilan ekonomi. Ini bukan sekadar studi mengenai masalah pengangguran, tetapi juga membentuk pemikiran kritis dan solutif bagi tantangan ketenagakerjaan yang kompleks.

Solusi yang Dapat Ditempuh

(Olahan Penulis)
(Olahan Penulis)

Di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang, tantangan utama yang dihadapi oleh banyak negara termasuk Indonesia adalah tingkat pengangguran yang terus meningkat. Masalah ini menjadi fokus perhatian dari berbagai pihak terkait, yang berupaya untuk memberikan solusi yang komprehensif guna mengatasi masalah ketenagakerjaan yang kompleks. Dalam upaya menangani tingkat pengangguran, berbagai stakeholder seperti Serikat Pekerja/Serikat Buruh, masyarakat umum, pemerintah, dan pelaku usaha/dunia industri memiliki peran krusial yang dapat membentuk keberhasilan solusi dalam mengatasi masalah ini.

Peran Serikat Pekerja
Serikat Pekerja/Serikat Buruh memegang peran penting dalam meningkatkan kondisi anggotanya melalui beberapa strategi kunci. Salah satunya adalah dengan mendorong peningkatan keahlian dan keterampilan anggota. Mereka melakukan ini dengan bekerja sama secara erat dengan lembaga-lembaga pelatihan keterampilan seperti Diklat Kemenakertrans/Disnakertrans dan Balai Latihan Kerja (BLK). Upaya ini bertujuan untuk memberikan akses anggota untuk meningkatkan kompetensi mereka sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berubah. Melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan yang tepat, anggota diharapkan dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar tenaga kerja yang semakin ketat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun