Artikel ini mengulas inisiatif mahasiswa universitas di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berkolaborasi dengan petani lokal di Desa Selorejo untuk meningkatkan produksi alpukat dengan menerapkan obat Decis sebagai pengendali hama. Dengan meningkatnya permintaan pasar akan alpukat dan tantangan produksi akibat serangan hama seperti kutu daun dan ulat, mahasiswa melakukan serangkaian kegiatan termasuk sosialisasi, penyuluhan, pelatihan praktis, serta monitoring dan evaluasi.Â
Melalui program ini, petani diberi pengetahuan tentang penggunaan obat Decis yang efektif, yang terbukti meningkatkan hasil panen hingga 30%, memperbaiki kualitas buah dengan mengurangi kerusakan akibat hama, serta meningkatkan pendapatan petani. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi alpukat tetapi juga memberdayakan petani dengan keterampilan baru, memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Program ini menjadi model kolaborasi yang berpotensi untuk diterapkan di sektor pertanian lainnya di Indonesia, dengan harapan bahwa edukasi dan pendampingan berkelanjutan dapat terus membantu petani dalam mengelola lahan mereka secara mandiri dan efektif.
artikel ini dibuat oleh Mahasiswa UMM yang sedang melaksanakan PMM di Desa Selorejo Blitar, kami dari Kelompok 27 Gelombang 4 PMM Bhaktiku Negeri terdiri dari Faturrahman Fawaz Firdian, Muhammad Afif Furqon, Yaya Anandhi Tama, Azli Junianto, dan Tatan Adi Nugroho yang berasal dari program studi Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Malang. Mereka dibimbing oleh Bapak Drs. Amir Syarifuddin, M.P. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
