Mohon tunggu...
Fatuh Hidayat
Fatuh Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perubahan Iklim "Global Warming" Vs "Global Cooling"

8 Februari 2018   20:08 Diperbarui: 19 Februari 2018   13:29 3788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Image Source : www.hipwee.com)

      Dampak yang ditimbulkan global warming akan mengakibatkan perubahan iklim yang signifikan yang bergantung pada tingkat kenaikan suhu bumi. Kenaikan satu derajat akan memiliki dampak ekologis yang serius. Perubahan iklim akan menyebabkan beberapa daerah menjadi basah sehingga bersuhu lebih dingin, dan daerah lainnya menjadi lebih hangat sehingga bersuhu lebih panas. Permukaan air laut akan naik akibat dari gunung es di kutub utara maupun selatan yang mencair, sehingga beberapa daerah akan lebih berisiko terkena gelombang panas, kekeringan, banjir, dan bencana alam. Perubahan iklim bisa merusak rantai makanan dan ekosistem, mengakibatkan seluruh spesies terancam kepunahan.

      Di Indonesia, global warming juga menyebabkan dampak yang cukup serius, misalnya dalam hal cuaca ekstrim dan bencana meteorologi. Beberapa tahun ini siklon tropis melanda sejumlah daerah di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sudah ada lima kali siklon tropis yang terjadi di Indonesia. Siklon tropis Durga melanda perairan barat daya Bengkulu tahun 2008 menimbulkan gelombang setinggi tiga meter. Tahun 2010 siklon tropis Anggrek menerjang perairan barat Sumatra. Empat tahun kemudian perairan barat daya Sumatra terkena siklon tropis Bakung. Bulan November lalu timbul siklon tropis Cempaka di perairan selatan Jawa Tengah yang membuat curah hujan yang tinggi di Yogyakarta dan banjir di Pacitan. Setelah Cempaka, lahirlah Siklon tropis Dahlia yang meningkat di wilayah barat daya Bengkulu terjadi pada bulan November tahun ini. Curah hujan yang tinggi di Bengkulu merambat ke Lampung hingga Jawa Barat bagian selatan berpotensi banjir dan longsor.

Image Source : www.bmkg.go.id
Image Source : www.bmkg.go.id
      Dengan melihat rincian-rincian di atas, dapat disimpulkan bahwa global cooling kurang bisa dipercaya karena kurangnya data yang valid. Dan dengan melihat data-data di BMKG, kenaikan suhu permukaan bumi akan berpotensi meningkat dalam dekade ke depan. Oleh karena itu masyarakat dihimbau untuk membantu menyukseskan program-program pemerintah untuk mencegah dan menanggulangi global warming.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun