Tahun lalu adalah hari dimana saya mellakukan Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK). PBAK dilakukan selama tiga hari, setiap harinya memiliki kegiatan yang berbeda beda. Di hari kedua PBAK  ada kegiatan yang dilakukan di Gedung multi purpose. Acara yang  dilakukan disana diisi dengan hiburan dan beberapa sambtan dari dari rector dekan dan beberapa dosen. Namun acara ini tidak berjalan begitu lancar. Hal ini dikarenakan saat acara berlangsung ada kelompok mahasswa yang melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan UKT. Aksi itu diwujudkan dengan adanya sepanduk yang dipasang dengan tulisan yang berisi penolakan UKT dan beberapa seruan secara verbal yang pada intinya juga menolak kenaikan UKT. Puncaknya pada hari ketiga, Ketika kelompok mahasiswa berencana melakukan aksi demonstrasi dengan melibatkan mahasiswa baru, dengan kata lain demo akan menjadi aksi yang cukup masif. Namum pihak kamus yang sudah mecium akan hal ini melakukan Langkah antisipasi dengan membubarkan acara PBAK secara paksa pada awal hari ketiga.
Studi kasus singkat di atas menurut saya merupakan contoh dari teori realisme kritis. Hal ini kaarena kelompok mahasiswa melakukan protes dan berencana mengorganisis mahasiswa baru untuk melakukan aksi demosntrasi penolakan kenaikan UKT. Ini merupakan bentuk respon mahasaiswa terhadap pihak kampus akan ketidakpuasan mereka mengenai kebijakan kenaikan UKT.
Berdasarkan jurnal yang saya baca dengan judul "Obituary Margaret S Archer (1943-2023), Dalam realisme kritis Archer menekankan pentingnya "reflektifitas". Reflektifitas merupakan kemampuan individu dalam menilai, memikirkan dan memodifikasi tindakakn mereka berdasarkan pemahaman terhadap struktur sosial tempat mereka berada. Dengan kata lain, individu tidak hanya terbentuk oleh struktur, tetapi mereka juga dapat mempengaruhi dan membentuk struktur tersebut melalui tindakan refleksif. Jika kita mengaitkan dengan studi kasus diatas mahasiswa melakukan tindakan demikian setelah mereka menilai dan memikirkan bahwaa kenaikan UKT Â merupakan hal yang kurrang tepat. Hingga mereka melakukan respon dengan aksi demonstrasi.
Margaret Scotford Archer, seorang sosiolog kelahiran Inggris pada 20 Januari 1943, merupakan tokoh penting dalam pengembangan Realisme Kritis. Ia menyelesaikan studinya di University of London, meraih gelar B. Sc (Econ) pada tahun 1964, dan kemudian berhasil meraih gelar Ph.D. dalam bidang sosiologi dari London School of Economic pada tahun 1967, dengan penelitiannya mengenai "The Educational Aspirations of English Working Class Parents". Setelah lulus, Archer bergabung dengan Pusat Sosiologi Eropa di Paris pada tahun 1968, bekerja sama dengan Pierre Bourdieu dan Luc Boltanski sebagai peneliti pascadoktoral. Karyanya terkenal karena kontribusinya dalam Realisme Kritis, kritik tajam terhadap teori strukturasi Giddens, dan eksplorasi percakapan internalnya.
Cambridge University Press menerbitkan serangkaian buku berpengaruh Archer, yang mengembangkan pendekatan morfogenetik sebagai kerangka teoritis komprehensif untuk menganalisis perubahan sosial, budaya, dan pribadi di modernitas akhir. "Social Morphogenesis Series" dan "The Future of The Human Series" menjadi karya-karya puncaknya. Archer mengabdikan sebagian besar karirnya di Universitas Warwick dan akhirnya pensiun pada tahun 2010. Ia juga mengejar tanggung jawab sebagai Presiden Akademi Kepausan Ilmu Sosial di Vatikan dari tahun 2014 hingga 2019. Sayangnya, Archer meninggal pada 21 Mei 2023 di Kenilworth, Inggris, akibat kanker pankreas.
Referensi
Margaret Scotford Archer. 1970. " Egalitisme In English And French Educational Sociology." European Journal of Sociology 11 (1): 116-129.
Frederick Vandenberghe. 2023. " Obituary: Margaret S Archer (1943-2023)." European Journal of Social Theory 26 (4): 620-626.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H