Apakah Anda pernah mengalami kepala pusing seperti berputar? Saat Anda menggerakkan kepala atau saat bangkit untuk berdiri lalu tiba-tiba merasa pusing. Pusing seakan benda-benda di sekeliling memutari anda atau sebaliknya. Anda berputar mengelilingi ruangan. Jika Anda mengalaminya, berarti Anda pernah mengalami vertigo.
Vertigo adalah sensasi berputar yang dirasakan seseorang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan dalam tubuhnya. Vertigo terdiri dari dua jenis yaitu vertigo sentral dan vertigo perifer. Apabila gangguannya berada di otak dan susunan saraf disebut vertigo sentral (vertigo pusat). Sedangkan bila gangguannya di telinga disebut vertigo perifer (vertigo tepi). Sensasi berputar vertigo ada dua macam yaitu vertiko pasif dan vertigo aktif. Vertigo pasif adalah jika penderita melihat benda-benda di sekelilingnya berputar mengelilingi dirinya. Sedangkan pada vertigo aktif penderita merasa dirinya berputar mengelilingi ruangan yang diam. Pembagian jenis vertigo yang lain adalah; 1) vertigo epilectica, yaitu vertigo yang terjadi pada penderita ayan setelah serangan, 2) vertigo Laryngea, yaitu vertigo yang disebabkan oleh batuk, 3) vertigo nocturna, yaitu vertigo yang terjadi saat baru bangun dari tidur, 4) vertigo ocularis, disebabkan oleh penyakit di organ mata, dan 5) vertigo rototaris, pusing seakan benda disekelilingnya berputar.
Vertigo yang paling sering kita temui adalah vertigo tepi karena kelainan alat keseimbangan tepi. Alat keseimbangan tepi ini terletak di dalam telinga tengah disebut labirin kanalis semisirkularis. Labirin ini berisi cairan dan ujung saraf yang tersusun sedemikian rupa. Dengan labirin inilah kita mampu tetap berdiri walau mata kita tertutup tanpa terjatuh dan mampu memperkirakan jarak benda. Jika terjadi kelainan pada alat keseimbangan dapat menimbulkan banyak gejala. Salah satunya adalah vertigo.
Sebenarnya vertigo bukanlah suatu penyakit. Vertigo hanyalah gejala dari ketidak-beresan alat keseimbangan tubuh yang disebabkan oleh penyakit dasarnya. “ketidakberesan” itu bisa terletak di telinga ataupun efek penyakit diluar telinga yang berpengaruh pada alat keseimbangan. Vertigo bisa disertai keluhan lainnya seperti mual, muntah, telinga berdenging dan nistagmus (mata bergerak-gerak).
Beberapa penyakit yang menimbulkan gejala vertigo, seperti; sindrom meniere, tumor saraf pendengaran, multiple sklerosis, neuritis vestibuler, infeksi telinga tengah dan trauma yang mengenai alat keseimbangan di telinga. Penyakit pembuluh darah seperti serangan jantung dan stroke juga dapat menimbulkan gejala vertigo. Pada penyakit pembuluh darah terjadi vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini dapat menyebabkan tekanan cairan dalam labirin meningkat. Hal ini yang memicu timbulnya vertigo. Beberapa obat yang ototoksik (obat yang bisa merusak syaraf telinga) seperti streptomisin dan aminoglikosida juga dapat menyebabkan vertigo. Obat ini memicu peradangan saraf pendengaran. Biasanya, dokter memberikan obat ini dibarengi dengan vitamin B12 dan neurotropik lain. Pada orang yang sedang atau setelah influenza, juga mungkin terjadi vertigo. Ini disebabkan peradangan saraf telinga akibat infeksi yang sedang diderita.
Untuk menentukan penyakit dasar vertigo, yang perlu diperhatikan adalah 1) kapan pertama kali mengalami vertigo, 2) sudah berapa kali serangan terjadi, 3) bagaimana intensitas serangannya, 4) adakah gejala lain yang menyertai vertigo dan 5) adakah penyakit lain yang sekarang sedang diderita. Pada sindrom meniere misalnya, vertigo terjadi secara periodik beberapa serangan. Serangan yang pertama sangat dan semakin berkurang intensitasnya pada serangan berikutnya. Kebalikannya adalah pada tumor saraf pendengaran. Serangan vertigo terjadi secara periodik dan semakin lama semakin berat.
Untuk mengetahui penyakit dasar vertigo Anda, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan merekomendasikan serangkaian pemeriksaan penunjang yang diperlukan mengetahui fungsi alat keseimbangan Anda. Pemeriksaan yang diperlukan setiap orang berbeda-beda sesuai dengan kemungkinan penyebabnya. Setelah mengetahui penyebabnya, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai. Sekali lagi, penanganan vertigo berbeda-beda sesuai penyakit yang mendasarinya.
Saat ini terapi rehabilitasi medik untuk vertigo mulai dikembangkan. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi keseimbangan sehingga keluhan vertigo berkurang. Terutama pada pasien beresiko seperti pilot dan pemain akrobat yang sering mengalami perubanan posisi tubuh. Hasil yang diharapkan pasien dari terapi ini antara lain pusing berkurang, mengurangi kejadian jatuh, dan otak lebih bisa beradaptasi terhadap perubahan.
Vertigo seperti alarm, memberikan peringatan pada kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh. Kewaspadaan kita lah yang menemukan apa penyebabnya. Vertigo memang tidak berbahaya, tapi jika tidak segera ditangani dengan tepat akan menimbulkan komplikasi lebih serius.
Fatmi Andari, dr.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H