Mohon tunggu...
1018Fatmawati
1018Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menjalankan hidup itulah tujuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kekejaman Sosmed

19 Mei 2024   21:20 Diperbarui: 19 Mei 2024   21:23 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam rimba maya, kejamnya manusia bermain
Hujatan menusuk, merobek hati yang rapuh
Kata-kata menusuk, tanpa belas kasihan
Luka tak terlihat, tapi sakitnya terasa

Dibalik layar, anonim menjadi keberanian
Menghujat tanpa ampun, tanpa merasakan rasa bersalah
Seseorang jatuh, diterjang angin kebencian
Di dunia maya, belas kasihan terkubur jauh

Sosial media, panggung bagi kekejaman tersembunyi
Kata-kata tajam menjadi senjata pembantaian
Hanya ketulusan hati yang bisa menyelamatkan
Dari kejamnya manusia di dalam dunia maya yang hampa

Di alam maya, kejamnya hujatan merayap
Menyerang tanpa ampun, mengoyak hati yang rapuh
Dibalik layar, manusia bertopeng keangkuhan
Menebar racun kata, tanpa perhitungan

Sosial media, ladang bagi kebencian tak berujung
Di mana kelemahan dijadikan tontonan
Luka-luka bertebaran, tak terobati dalam diam
Dihujat oleh manusia tak berperasaan

Tapi di tengah kegelapan, masih ada sinar kebaikan
Yang mampu menyembuhkan luka-luka yang terbuka
Mari kita jadi cahaya, meredam kekejaman
Dan menjaga hati-hati dari hujatan di dunia maya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun