Mohon tunggu...
1018Fatmawati
1018Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menjalankan hidup itulah tujuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Insecure

17 Mei 2024   09:21 Diperbarui: 17 Mei 2024   09:23 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam mata yang tersembunyi kegelisahan  
Terpahat cerita tentang perempuan yang insecure
Dia seperti bunga yang layu di antara rerumputan
Tertutup dalam bayang-bayang keraguan yang gelap

Di dalam mata yang tersembunyi kegelisahan
Terpahat cerita tentang perempuan yang insecure
Dia seperti bunga yang layu di antara rerumputan
Tertutup dalam bayang-bayang keraguan yang gelap


Setiap langkahnya dirundung oleh keraguan
Apakah dia layak, cantik, atau cukup?  
Meski dunia memuji, hatinya tetap rapuh  
Terjerat dalam perangkap pikiran yang tak kunjung usai

Tapi di balik lapisan kerapuhan itu
Ada kekuatan yang tak terlihat mata
Dia seperti bintang yang bersinar di malam gelap
Mencari sinar di tengah kegelapan

Hadirkanlah cahaya, berikanlah cinta
Untuk perempuan yang insecure ini
Biar dia tahu, di balik bayang-bayang keraguan
Ada kecantikan yang tak ternilai di mata Tuhan

Dalam kegelapan ruang hatinya yang sunyi
Tersembunyi cerita perempuan yang insecure
Dia seperti angin sepoi-sepoi, lemah namun penuh rasa  
Terombang-ambing oleh ombak ketidakpastian

Setiap langkahnya terhenti oleh keraguan
Apakah dia berharga, berarti, atau cukup?  
Meski dunia memberi tepuk tangan
Hati dan pikirannya masih terperangkap dalam ketakutan

Namun di balik tirai ketidakpastian itu
Ada kekuatan yang tak tersentuh
Dia seperti bunga yang bersinar di tengah kegelapan
Mengingatkan kita akan keindahan dalam kelemahan

Biarlah cinta mengalir, biarlah harapan bersinar,  
Untuk perempuan yang insecure ini
Biar dia tahu, di balik bayang-bayang ketidakpastian
Ada kekuatan yang tak terbantahkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun