Kepada segara
Tolonglah, aku ingin bertanya
Perihal takdir ini, apa aku bisa?
Apakah aku bisa kokoh seperti baja?
Atau aku hanya segumpalan buih?
Yang diombang-ambing ke tengah laut
Yang kemudian hilang entah ke mana
Bisa saja buih-buih itu malu untuk menunjukkan wujudnya
Kepada segaraku
Tolonglah aku, mudahkanlah setiap langkahku
Tegakkanlah takdir dan hidupku
Takdirku setiap waktu sungguh seperti abu
Seperti gumparan anala yang membakar kayu
Jika tidak,
Terkam diriku
Hinakan aku
Bunuh saja aku
Robek seluruh jiwa ini tanpa meninggalkan noda
Bakar dan buang buihnya pada semudra
Agar semua lara ini lenyap tanpa tersisa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H