Mohon tunggu...
Fatmawati Mustofa
Fatmawati Mustofa Mohon Tunggu... -

hidup itu indah, jikalau kita tahu menghargainya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bukan Hanya Tuhan yang Mengubah Dunia

1 Januari 2014   11:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:17 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika saya mendengar kata-kata itu rasanya lebih baik jika orang iu diam saja, karena memang itu bukakn kata yang bijak dikatakan. Ketika ada seorang teman diberi pertanyaan dari teman saya yang lain tentang nilainya yang jelek. Teman saya hanya menjawab, itu adalah takdir Tuhan katanya.

Rasanya saya tidak terima, ketika Tuhan dijadikan alasan atas kemalasannya ketika dia mendapatkan hal yang membahagiakan aku yakin dia tidak akan menjadikan Tuhan sebagai alasan dia mendapat sesuatu hal itu. Tapi ketika dia sedang mengalami keterpurukan dia akan menjadikan Tuhan sebagai alasannya.

Tuhan itu menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, ketika kamu tidak pandai bukan berarti itu takdir dari Tuhan. Kamu saja yang tidak mau berusaha lebih untuk mendapatkannya, pernah tahu yang namanya Prof. Yohanes Surya, dia adalah orang yang menjadikan anak Papua yang tidak tahu baca tulis menjadi orang yang mampu meraih mendali emas di olimpiade fisika.

Apakah kamu buta, orang yang paling bodoh saja bisa pintar. Bagaimana dengan kamu yang sudah menimba ilmu selama dua belas tahun ini. Apakah kamu juga akan merasa bodoh karena Tuhan,


Tuhan itu tidak akan merubah suatu kaum jika kaum itu sendiri tidak mau berubah

Bukan hanya Tuhan yang dapat mengubah dunia ini, kamu merubah duniamu dengan usaha dan kerja kerasmu, jangan pernah salahkan Tuhan. Hehhh, kadang-kadang aku jadi sebel ketika mereka dengan santainya mengucap hal-hal itu, apakah mereka juga tidak tahu Albert Einstein, yang dulu waktu kecil dikeluarkan dari sekolah karena terlalu bodohnya. Sehingga di ajar oleh ibunya sendiri. Dan hasilnya luar biasa bukan, tidak ada E = mc^2 tanpa dia. Kalian tidak akan pernah mempelajari fisika tanpa adanya penemuan-penemuan dari anak yang dulunya dikeluarkan dari sekolah karena bodoh.

Usaha, itu jalan yang paling terbaik. Berusahalah dulu, ketika kamu jatuh maka kamu tidak akan jatuh ditempat itu lagi. ketika kamu terjatuh untuk kedua kalinya itu membuat kamu semakin bertahan. Jangan menyerah, coba lihat usaha keras ayah dan ibumu untuk menyekolahkanmu agar kamu menjadi orang yang lebih baik dari mereka. Agar kamu bisa menjadi lebih dari mereka, sekolah dengan giat jangan kecewakan mereka. Meskipun nilai itu tidak menjamin kesuksesan, tapi tolong berikanlah mereka hal terbaik yang kamu punya sekarang, bukan besok. Karena mereka disini sekarang, bukan besok ataupun besoknya lagi. Sekarang berikan yang terbaik, besok juga.

Karena kita tidak pernah tahu, seberapa panjang umur kita ataupun orangtua kita. Berikanlah mereka hal terbaik yang bisa kamu lakukan sekarang. Tidak perlu menunggu dan jangan sampai kau menyesal esok hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun