Tuhan, ketika hati ini sudah tidak dapat menerima segala sesuatu dengan hal sederhana, hentikanlah semuanya. Agar aku tidak bisa menyombongkan diriku di atas duniaMu ini. Tuhan ketika aku sudah tidak memiliki sesuatu untuk dibagikan kepada oranglain, berilah aku hal-hal indah untuk kembali ku bagikan kepada orang lain.
Tuhan ketika aku sudah tidak bisa membuat orang disekitarku nyaman dengan kondisiku, segeralah engkau hentikan waktuku di dunia ini. Agar aku tidak dapat menyusahkan mereka hanya karena aku. Tuhan ketika amalku sudah cukup untuk menemuimu di surga indah, segera matikanlah aku karena aku sudah tidak tahan dengan dunia fatamorgana ini.
Derit kayu pohon bambu di siang hari membuatku sakit, karena deritan itu menggambarkan lukaku yang kembali mengeruak dibalik desisnya angin yang melewati pepohonan itu. Luka yang tak akan ada obatnya, luka yang tidak bisa sembuh. Luka yang tersakiti karena hati ini tidak dapat memiliki orang terkasih.
Bukan seperti ini Tuhan, aku tidak mengeluh dengan ujian yang kau berikan kepadaku. Tapi  untuk apa nyawaku di badan, tetapi fikiranku melayang entah kemana. Karena aku sudah tak kuat merasakan penderitaan ini.
Tapi aku akan takut, jika sebelum aku tiada aku tak dapat membahagiakan orangtuaku dan membuat mereka tersenyum. Aku ingin semua orang tersenyum bangga karena aku, aku ingin mereka melihat mereka tegar dan bahagia, ketika aku sudah berada di pusaran bumi. Sedih adalah hal yang tidak ingin aku lihat dari mereka, ketika mereka sedang bersamaku dan melihatku terakhir kali.
Source kunjungi juga blog saya di : http://ceritasemuakehidupanku.blogspot.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H