Mohon tunggu...
Fatmawati Elly
Fatmawati Elly Mohon Tunggu... Lainnya - Belum bekerja

Hobi saya membaca, menonton anime

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Susah Senang Bazar Waktu Itu

29 Agustus 2024   21:00 Diperbarui: 29 Agustus 2024   21:01 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

pada waktu pelajaran sastra Indonesia kami  kelas XII IBB ditugaskan untuk mengadakan bazar yang bertema budaya lokal yang ada di Lamongan, kami di bentuk menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 6 siswa, setelah itu setiap anggota kelompok di tugaskan mencari budaya atau tradisi yang ada di tempat tinggal masing-masing yang masih dilaksnakan sampai sekarang maupun yang jarang bahkan sudah tidak  di laksanakan, lalu setiap kelompok di tugaskan mencatatat budaya atau tradisi yang ada di daerah tempat tinggal setiap anggota kelompok dan mendiskusikan tradisi apa yang akan di ambil untuk bazar.

Kelompok kami memilih tradisi mbasuh manten yang masih dilaksanaknakan di Desa Tunggun jagir Kecamatan Mantup Asal-usul tradisi diadakan, tradisi mbasbuh manten sudah ada sejak zaman dahulu karena kepercayaan yang di anggap untuk memperkenalkan warga baru atau manten yang telah menukah di desa tersebut, waktu tradisi dilaksanakanya setelah acara resepsi pengantin digiring menuju Lokasi sendang tersebut dan di damping oleh keluarganya masing-masing selanjutnya, cara pelaksanaan tradisi pertama, kedua pengantin memasuki area sendang lalu menginjakkan kakinya di tepi sendang kemudian sang pegantin Wanita membasuhkan air tujuh kali di kaki pengantin laki-laki setelah itu, bergantian pengantin laki-laki membasuhkan air di tubuh sang pengantin Wanita. Lalu diadakan foto Bersama oleh kedua pengantin baru tersebut. Kesimpulan yang bisa diambil dari tradisini adalah bahwa tradisini ini harus dijaga supaya tidak punah karena itu khas dari desa tersebut.

Setelah itu, salah satu dari masing-masing kelompok  di tugaskan mempresentasikan hasil diskusi tentang budaya atau tradisi yang terdapat di daerah tempat tinggal masing-masing anggota kelompok, dan menyampaikan keputusan budaya yang dipilih untuk bazar nantinya lalu kami ditugaskan untuk menyusun konsep bazar mulai dari dekorasi stan, hadiah untuk para pengunjung, game yang akan di mainkan oleh para pengunjung.

Terdapat budaya lain selain Mbasuh manten yaitu wiwitan, yasinan, ludruk dan wayang kulit, stan kami terdapat memilih beberapa  beberapa game diantaranya yaitu tebak kata tembang macapat, menyusun kata dengan aksara jawa, di stan lain terdapat game tebak surat yang ada di AL-Quran, sambung ayat yang ada di AL-Quran, tebak perbedaan gambar ada juga yang menjual makanan tradisional.

Bazar dilaksankan pada tanggal 15 agustus 2024 jam 09.30-11.30 wib. Di kelas XII-IBB sebelum acara bazar dimulai jam 07.00-09.00 untuk mendekor stan menyiapkan hadiah, menyiapkan game yanga kan dimainkan oleh para pengunjung dan menyebarkan poster kepada siswa dan guru-guru MAN 1 Lamongan untuk datang ke bazar.

Acara di mulai lalu para pengunjung datang ke kelas XII-IBB sehingga yang mengunjungi bazar cukup ramai, para siswa dan  mulai mengunjungi stan-stan yang ada di dalam XII-IBB, rata-rata para siswa dan guru kesulitan menjawa tebak kata tembang macapat dan menyusun kata menggunakan aksara jawa.

Rata-rata siswa maupun guru-guru MAN 1 Lamongan kurang memhaami hanacaraka dan tembanag macapat  oleh karena itu, disarankan untuk sering-sering menghafal maupun menulis dan bisa juga membaca buku tentang hancaraka dan tembang macapat dan untuk kelompok kami akan memperdalam ilmu hancaraka dan mempelajari irama setiap isi tembang macapat.

Untuk meningkatkan daya tarik dan nilai edukatif dari kegiatan bazar bertema budaya, beberapa cara yang dapat diterapkan. Pertama, mengisi stand dengan produk-produk yang mencerminkan kekayaan budaya lokal. Misalnya, stand yang menjual kerajinan tangan tradisional, batik khas Lamongan, tenun, atau kuliner khas daerah tertentu. Ini tidak hanya akan menambah variasi produk, tetapi juga memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya kepada pengunjung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun