Indonesia merupakan negara berkembang termasuk dalam aspek ekonomi dan sumber daya manusia. Menurut prediksi Korn Ferry  berdasarkan risetnya bahwa pada 2023 perekonomian di dunia akan mengalami global talent crunch, yakni kekurangan tenaga kerja terampil yang akan segera terjadi dan harus disikapi dengan serius.
Jika dibandingkan dengan negara Asia seperti Singapur dan Brunei, Indonesia tertinggal jauh dari aspek pertumbuhan ekonomi juga kualitas ketenagakerjaan. Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan bahwa daya saing sumber daya manusia indonesia berada diurutan ke 50 dari 141 negara, masih dibawah Malaysia dan Thailand. Hal tersebut menjadi tantangan besar bagi indonesia tentang bagaimana menciptakan dan membangun sumber daya manusia secara optimal yang dapat bekerja bagi masyarakat, perusahaan dan lingkungan guna untuk menciptakan ekonomi masyarakat yang lebih adil dan merata.
Melihat angka kemiskinan yang mencapai 9,36 persen pada Maret 2023 yang mana garis kemiskinan tercatat sebesar Rp550.458,-/kapita/bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp408.522,- (74,21 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp141.936,- (25,79 persen). Dilansir dari Data BPS
Berdasarkan data di atas menurut saya kualitas sumber daya manusia sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena keduanya merupakan satu kesatuan yang harus seimbang dengan kata lain, jika kualitas SDM meningkat maka pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan kemiskinan di Indonesia dapat teratasi. Namun pada kenyataannya SDM di Indonesia masih lemah.Â
Masyarakat di Indonesia masih terbilang belum cakap dalam hal keterampilan, baik bagi yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Contoh kecil, banyaknya sarjana yang mengaggur yang dapat disebut sebagai golongan terdidik tapi tidak terampil. Hal ini mengacu pada skill yang dimiliki oleh masyarakat indonesia berpengaruh terhadap kesempatan kerja yang baik. Adapun kualitas SDM meliputi mutu dari tenaga kerja yang menyangkut kemampuan, baik berupa fisik, kemampuan intelektual bahkan kemampuan psikologis.
Pemerintah sangat berperan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, maka dari itu perlu solusi untuk menghadapi tantangan ini. Upayaa dapat dilakukan dengan cara membuat pelatihan, pembinaan yang berkelanjutan sesuai dengan minat individu masyaraakat itu sendiri guna meningkatkan keterampilan. Selain itu pemerintah desa maupun pusat dapat mendirikan industri padat karya yang melibatkan banyak tenaga keja dari semua kalangan.
Jika semua upaya terlaksana dengan baik, masyarakat akan mendapatkan peluang kerja yang luas dan baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan masyarakat miskin akan berkurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H