Mohon tunggu...
Dewi Fatmawati
Dewi Fatmawati Mohon Tunggu... -

Menurut saya, hidup dalam rasa syukur dan keinginan untuk selalu belajar adalah sebaik-baiknya proses kehidupan. \r\nSalah satunya pengen belajar nulis disini. :) :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hijau

27 April 2013   22:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:30 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hijau...

Begitulah warnamu dalam hatiku

Kau selalu jadi semangat pagiku

Kau penguatku

Menggenggamku dengan sikapmu

Memelukku dengan perhatianmu

Kau

Pelemah terjahatku

Pemaki tersadisku

Penjaga terbaikku

Tak pernah benar-benar melepasku

Aku, untukmu

Adik manjamu

Gadis lemah dan cengeng

Aku rapuh

Sempurna dalam kelemahanku

Kini aku pergi,

Terbang dengan sayapku yang tak sempurna

Aku siap jatuh dan terluka

Aku tak peduli dengan tangis dan lukaku nanti

Aku bisa tanpamu

Harus bisa

Nanti

Jika ada tangisku,

Jangan mengusapnya,

Jangan merengkuhku,

Biarkan aku menikmati tangisku,

Dan lihat saja dukaku

Nanti

Jika ada jatuhku,

Jangan ulurkan tanganmu,

Jangan genggam jemariku,

Biarkan aku bangun sendiri,

Meski harus tertatih,

Pandangi saja

Nikmati bagaimana aku berlalu

Seperti aku menikmati terjal jalanku

Nikmati ketiadaanku

Nikmati kebebasanmu tanpaku

Bebanmu ...

Belenggumu ...

Untukmu hijauku

Tetaplah jadi hijau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun