Di sudut sunyi perpustakaan,
Mahasiswa akhir menumpuk harapan.
Di antara buku-buku yang berdebu,
Ia mencari jawaban dalam lembar ilmu.
Malam menyapa, mentari tenggelam,
Namun ia tetap duduk, tekun dan diam.
Kertas-kertas berserakan, penuh coretan,
Mencatat mimpi yang ingin diwujudkan.
Kopi hitam jadi teman setia,
Membunuh kantuk, melawan lelahnya.
Di setiap kata yang ia tulis,
Tersimpan doa dan usaha yang gigih.
Terkadang ragu mengetuk pintu,
"Apa bisa semua ini aku tempuh?"
Namun tekad membakar api di dada,
Mengusir takut, menghapus lara.
Waktu berlalu, malam makin pekat,
Namun semangat tak pernah surut sepakat.
Ia tahu, skripsi adalah jembatan,
Menuju impian yang telah dirancangkan.
Di perpustakaan, di bawah cahaya redup,
Mahasiswa itu merajut hidup.
Dengan pena, ia menulis kisah,
Tentang perjuangan, cinta, dan lelah.
Kelak, di ujung perjalanan ini,
Ia tersenyum di hari yang dinanti.
Skripsi rampung, beban terangkat,
Dan masa depan terbentang lekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H