Langit pagi menyapa,
membawa kabar hari yang dekat tiba.
Di meja belajar, aku terjaga,
bertarung dengan waktu dan harapan yang melambai mesra.
Lembar-lembar buku menyusun cerita,
tentang mimpi yang kutanam di dada.
Namun, di balik angka dan kata,
degup ini bertanya, "Sudahkah aku siap sepenuhnya?"
Asa berbisik, lembut tapi tegas,
"Langkahmu sudah jauh, jangan kau lemas."
Namun degup bergetar, tak ingin reda,
mengingatkan bahwa perjuangan ini nyata.
Malam-malam panjang jadi saksi,
antara resah dan doa yang tak pernah basi.
Aku merajut tekad dalam diam,
melangkah menuju ujian, menatap masa depan.
Asa dan degup, dua teman setia,
mengiringi langkahku dalam setiap doa.
Aku tahu, badai ini akan berlalu,
dan harapan akan tersenyum di ujung waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H