Dalam langit yang biru pekat,
Terpancar bintang-bintang yang cemerlang,
Demikian pula kesetiaanmu, Ayah,
Menyinari jalan hidupku dengan cahaya yang abadi.
Kesetiaanmu bagaikan batu karang yang kokoh,
Menahan badai dan ombak yang mengganas,
Tak pernah goyah dalam cobaan yang datang,
Menjadi contoh dalam setiap langkah perjalanan.
Di setiap senyum yang kau tujukan,
Terpancar kebahagiaan dan harapan yang tak terduga,
Mengisi kekosongan dalam hatiku,
Dengan cinta yang tak pernah pudar.
Kesetiaanmu terukir dalam setiap cerita,
Tentang perjuangan dan keteguhan hati,
Mengajarkanku tentang nilai-nilai sejati,
Dan arti dari komitmen yang tak tergoyahkan.
Dalam kehangatan pelukanmu,
Kurasakan kedamaian yang tiada tara,
Kesetiaan yang kau berikan tanpa pamrih,
Menyentuh jiwa dan menyuburkan semangat.
Ayah, dalam setiap doa yang kuhaturkan,
Engkau selalu menjadi tempat perlindungan,
Kesetiaanmu adalah penguat dalam kelemahan,
Menjadi pilar dalam fondasi hidupku.
Terima kasih, Ayah, atas segala kesetiaanmu,
Yang melampaui batas dan waktu,
Dalam puisi ini, kusampaikan rasa hormat dan cinta,
Untuk keperwiraanmu yang tak tergantikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H