Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lembaran yang Terlupakan

14 November 2024   10:30 Diperbarui: 14 November 2024   10:53 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pojok kota, perpustakaan tua berdiri,
Dengan rak kayu yang usianya hampir seabad,
Buku-buku terbaring, lusuh dan berdebu,
Menjaga kisah-kisah yang hampir terlupa.

Lembaran kuning, aroma kertas tua,
Memanggil jiwa-jiwa yang haus akan cerita,
Di sela-sela halaman yang mulai retak,
Tersimpan kenangan, zaman yang tak berjejak.

Judul-judul yang pudar di balik debu,
Berbisik pelan, memanggil tanpa suara,
Mengajak kembali ke masa silam,
Melukis imajinasi, menerobos zaman.

Di sini sunyi, namun kaya makna,
Perpustakaan ini rumah jiwa yang tenang,
Tempat kata-kata bertemu dan bercumbu,
Dalam damainya dunia yang begitu syahdu.

Meski usang, tak lekang oleh waktu,
Perpustakaan tua tetaplah berharga,
Karena di dalamnya terpendam permata,
Cerita manusia dan jejak sejarahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun