Takdirku Mengalir dalam Rintik Hujan
Di antara awan kelabu yang bergelayut rendah,
Rintik hujan menyapa lembut di pipi,
Aku menunggu, merasakan setiap tetesnya,
Seolah ia membawa pesan dari langit tinggi.
Takdirku mengalir dalam rintik hujan,
Mengiringi irama alam yang sunyi,
Cinta yang tertulis di balik kabut,
Menemukan jalannya, perlahan mendekati.
Kusapa langit dengan doa-doa tersembunyi,
Bertanya tentang dirimu yang kutunggu,
Akankah rintik ini membawamu padaku,
Atau hanya sekedar menyapu bayangmu?
Namun dalam tiap tetes, ada kehangatan,
Meski dingin, kutemukan harap tak henti,
Bahwa jodohku, dititipkan pada hujan,
Mengalir lembut, datang sesuai janji.
Maka kubiarkan hujan menari di hatiku,
Menitip takdir yang tak terbaca mata,
Karena aku tahu, di balik rinai yang jatuh,
Jodohku akan hadir, seindah pelangi di angkasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H