Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nikmat yang Tak Terhitung

7 September 2024   13:50 Diperbarui: 7 September 2024   13:53 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di langit yang terbentang luas,
Di bumi yang penuh rahmat,
Setiap hembusan angin adalah anugerah,
Setiap tetes hujan membawa berkah.

Matahari terbit, menyapa dengan hangat,
Bulan terbit, bintang-bintang menghias malam pekat,
Dalam setiap langkah, dalam setiap desah,
Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Pepohonan menari di atas tanah subur,
Lautan berbisik dengan gelombang yang tenang,
Burung-burung bernyanyi, angin membawa harumnya,
Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Dari hujan yang membasahi tanah gersang,
Dari rezeki yang datang tanpa pernah kau tahu,
Dari cinta yang tersemat di hati manusia,
Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Mata yang melihat, hati yang merasa,
Tangan yang bekerja, kaki yang melangkah,
Segala yang ada, tak luput dari rahmat-Nya,
Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Setiap detik, setiap hela napas,
Adalah bukti cinta dari Sang Pencipta,
Namun sering terlupa dalam kesibukan dunia,
Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun