Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerimis Telah Usai

7 Juli 2024   14:57 Diperbarui: 7 Juli 2024   14:59 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah hujan reda, gemericik masih terdengar,
Lembutnya membelai tanah yang basah.
Irama alam mengalun pelan,
Seperti senandung yang menceritakan kisah.

Daun-daun menari, menyapa angin yang datang,
Menghapus jejak air yang perlahan hilang.
Gemericik di genangan kecil,
Membawa kedamaian, mengalirkan tenang.

Senandung gemericik yang usai,
Menggambarkan keheningan yang penuh makna.
Di setiap tetesan yang perlahan mengering,
Tersimpan kenangan, terjalin dalam irama.

Langit berwarna jingga, menyambut malam yang tiba,
Cahaya lembut bulan menerangi bumi yang basah.
Senandung gemericik, meski telah usai,
Meninggalkan jejak indah di hati yang resah.

Bersama angin malam yang berhembus,
Senandung itu menghilang, namun tak pernah benar-benar pergi.
Di dalam hati, ia terus hidup,
Menjadi pengingat, bahwa setelah hujan, selalu ada keindahan yang menanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun