Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tetesan Hujan

7 Juli 2024   03:10 Diperbarui: 7 Juli 2024   08:14 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pagi yang cerah setelah hujan reda,
Daun-daun hijau berkilauan penuh pesona.
Tetesan sisa air menghias lembut,
Seperti permata di bawah sinar surya.

Setiap tetesan membawa cerita malam,
Tentang hujan yang menari, tentang angin yang bersenandung.
Kini mereka berdiam, di ujung-ujung daun,
Menggantung indah, seolah enggan hilang.

Cahaya matahari menyentuh perlahan,
Mengubah tetesan menjadi pelangi kecil.
Keindahan alam terpancar nyata,
Dalam hening, dalam damai yang mendamaikan hati.

Burung-burung berkicau, menyambut pagi,
Mengiringi tarian daun yang basah.
Tetesan sisa, meski hanya sekejap,
Menyimpan kenangan hujan, menyimpan rasa.

Di bawah langit biru yang cerah,
Daun-daun hijau mengucap syukur.
Tetesan sisa, lambang kehidupan,
Membawa harapan, membawa keindahan.

Setiap tetes air yang jatuh,
Menitipkan pesan alam yang abadi.
Bahwa dalam setiap akhir, selalu ada awal,
Dalam setiap hujan, selalu ada kebahagiaan yang tersembunyi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun