Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandung di Jendela

30 Juni 2024   10:56 Diperbarui: 30 Juni 2024   11:05 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di jendela rumah ibu,
Senandung lembut selalu terdengar,
Menyusup melalui celah-celah kayu,
Mengiringi pagi dengan alunan cinta.

Angin pagi yang sejuk membawa,
Melodi yang begitu akrab,
Lagu-lagu masa kecil kita,
Yang ibu nyanyikan dengan penuh kasih.

Dari jendela itu, kita melihat,
Dunia yang penuh warna,
Dengan senyuman ibu sebagai latar,
Yang membuat segalanya tampak indah.

Saat hujan turun perlahan,
Senandung ibu menjadi lebih syahdu,
Seperti pelukan hangat,
Mengusir dingin dan kesepian.

Ketika matahari mulai tenggelam,
Dan senja memeluk hari,
Senandung di jendela itu,
Menjadi pengantar kita menuju malam.

Dalam senandung itu, ada cerita,
Tentang harapan dan mimpi,
Tentang cinta yang abadi,
Yang selalu mengiringi langkah kita.


Jendela itu bukan sekadar penanda,
Tapi juga pintu menuju kenangan,
Di mana kita bisa kembali,
Dalam pelukan senandung ibu.

Setiap nada yang terdengar,
Adalah ungkapan cinta yang tulus,
Menyatu dengan angin dan waktu,
Mengalun dalam hati kita selamanya.

Di jendela rumah ibu,
Senandung lembut selalu ada,
Menjadi saksi bisu,
Tentang kasih sayang yang tak pernah usai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun