Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asa & Harapan

28 Juni 2024   08:50 Diperbarui: 28 Juni 2024   09:30 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam arsitektur yang dirajut mimpi,
Terpahat asa dan harapan sebagai saksi.
Tiang-tiang teguh, seperti keyakinan,
Mendukung langit-langit yang penuh dengan impian.

Pintu gerbang terbuka lebar,
Menyambut asa yang tumbuh dalam sanubari.
Di lorong-lorong, cahaya harapan bersemi,
Menyinari setiap langkah, tanpa ragu dan gundah hati.

Jendela-jendela besar, sebagai pandangan,
Menghadirkan visi jauh, tak terbatas oleh waktu.
Dari sini, kita memandang ke depan,
Memeluk masa depan dengan tangan terbuka dan hati yang penuh semangat.

Dinding-dinding kuat, berdiri kokoh,
Melindungi impian dari badai yang mengganas.
Di baliknya, ruang yang luas dan terbuka,
Menyediakan tempat bagi setiap harapan yang bermimpi.

Atap yang tinggi, seperti cita-cita yang menjulang,
Mengajak kita untuk terbang, menerjang angin dan awan.
Di sini, kita menemukan langit biru tak terbatas,
Tempat di mana impian-impian melayang dengan bebas dan tanpa henti.

Kolom-kolom sebagai tiang-tiang penghubung,
Menghubungkan asa yang terpendam dengan realitas yang ada.
Di setiap sudut, di setiap bentuk,
Terukir cerita kehidupan yang penuh dengan perjuangan dan kemenangan.

Arsitektur asa dan harapan,
Bukan hanya sekadar struktur fisik yang teguh.
Ia adalah representasi dari ketabahan dan keyakinan,
Menyatakan bahwa tiap impian bisa menjadi kenyataan.

Di dalam rumah ini, di setiap ruang dan sudut,
Asa dan harapan bersatu dalam harmoni.
Mengisi hidup dengan warna dan makna,
Membawa kita ke arah yang lebih baik, menuju puncak kesuksesan dan kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun