Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Rumah Ibu

26 Juni 2024   12:09 Diperbarui: 29 Juni 2024   18:16 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Rumah lama. (Sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO)

Di balik pagar sederhana,
Terdapat surga kecil di dunia.
Rumah ibu, tempat berlabuh,
Di sanalah hati ini selalu utuh.

Dari teras hingga ke dapur,
Kenangan terjalin, tak pernah kabur.
Setiap sudut menyimpan cerita,
Cinta ibu yang tak terhingga.

Di ruang tamu, senyuman tersirat,
Dalam pelukan ibu, semua rasa berat.
Dingin malam jadi hangat,
Oleh kasih ibu yang tak pernah lambat.

Di dapur kecil, aroma cinta,
Masakan ibu, selera tak pernah pudar.
Setiap hidangan penuh cinta,
Menguatkan jiwa, meleburkan duka.

Kamar tidur, tempat mimpi terajut,
Doa ibu selalu menyertai, tak pernah putus.
Lantunan lagu nina bobo,
Mengantar tidur, hingga fajar menyapa lembut.


Halaman belakang penuh bunga,
Tangan ibu yang menanam, merawat dengan cinta.
Di bawah pohon rindang, kita berbincang,
Segala masalah terasa hilang.

Rumah ibu, bukan sekadar bangunan,
Ia adalah cinta, kehangatan, dan pengertian.
Tempat di mana hati selalu ingin pulang,
Dalam dekapan ibu, segala luka hilang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun