Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alun Alun Bandung

19 Juni 2024   21:39 Diperbarui: 19 Juni 2024   22:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kala senja perlahan menghilang,
Dan malam mulai merajut selimut hitam,
Alun-alun menyambut dengan gemerlap,
Cahaya lampu berkilauan indah.

Riuh rendah suara tawa dan canda,
Menyatu dalam harmoni malam kota.
Para pedagang menggelar dagangan,
Menawarkan kenikmatan dalam kerlip cahaya.

Anak-anak berlari, bermain riang,
Dengan sorot mata penuh kebahagiaan.
Seakan waktu berhenti sejenak,
Menikmati pesona malam yang mempesona.

Langit malam dihiasi bintang gemintang,
Menyaksikan keramaian di bawah sana.
Remang-remang cahaya neon memancar,
Memberi kehidupan pada setiap sudut.

Pasangan muda berjalan beriringan,
Mengukir kenangan di bawah rembulan.
Janji setia terucap dalam bisikan,
Di antara semilir angin yang membawa kedamaian.

Waktu terus berjalan tanpa henti,
Namun alun-alun tetap berseri.
Menjaga setiap kisah yang tercipta,
Dalam pelukan malam yang setia.

Pesona malam di alun-alun,
Adalah lukisan hidup yang penuh warna.
Menghadirkan keindahan dalam kesederhanaan,
Menjadi saksi bisu cinta dan kebahagiaan.

Di sini, di bawah langit malam yang tenang,
Alun-alun memeluk mimpi dan harapan.
Menyimpan cerita yang tak lekang oleh waktu,
Dalam pesona malam yang abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun