Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alam

31 Mei 2024   08:49 Diperbarui: 31 Mei 2024   09:27 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di lembah hijau, mentari terbit,
Memancar sinar, menghangatkan bumi.
Rembulan pamit, bintang memudar,
Hari yang baru, penuh harapan.

Hutan rimba berbisik lembut,
Angin bertiup, dedaunan menari.
Burung berkicau, lagu alam,
Harmoni suci, tenang mendamaikan.

Air terjun, gemercik riang,
Menjaga rahasia, di batu cadas.
Sungai mengalir, tak henti-henti,
Menyejukkan jiwa, menyusuri mimpi.

Pegunungan tinggi, menembus awan,
Menatap langit, kokoh berdiri.
Kabut pagi, menyelimuti kaki,
Misteri alam, di puncak tertinggi.

Pantai berpasir, ombak berderai,
Menari lincah, di tepi lautan.
Senja merona, langit berwarna,
Pesona alam, dalam kesederhanaan.

Alam adalah puisi, tak terucapkan,
Keindahannya, tak terlukiskan.
Setiap sudut, penuh makna,
Mengajarkan cinta, dan kedamaian nyata.

Hargai alam, peluklah ia,
Jaga keindahan, untuk masa depan.
Sebab alam ini, rumah kita bersama,
Warisan suci, bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun