Hujan turun lagi di senja yang senyap,
Rintiknya menyapa bumi yang lelah.
Seolah bercerita tentang rindu yang terpendam,
Dalam gemuruh dan bisik angin yang pasrah.
Butir-butir air menyatu dengan tanah,
Menari bersama dedaunan yang tersipu.
Menyapu debu dari jiwa yang gersang,
Membasuh luka hati yang pilu.
Di balik jendela, aku terpaku,
Menyaksikan tarian alam yang abadi.
Setiap tetesnya seperti lagu,
Mengingatkan kenangan yang tak pernah mati.
Hujan turun lagi membawa kisah,
Tentang cinta yang pernah mekar dan gugur.
Mengukir jejak di atas tanah basah,
Mengalirkan harapan di setiap sudut ufuk.
Dalam kesunyian ini, aku merenung,
Mencari makna di balik setiap tetesnya.
Hujan turun lagi, membawa kenangan,
Menyapa hati yang rindu dalam kesederhanaannya.
Biarkan hujan berbicara dengan bahasa,
Yang hanya dimengerti oleh hati yang sepi.
Karena dalam setiap rintiknya, ada rasa,
Yang mengajarkan kita tentang arti menanti.
Hujan turun lagi, dan aku di sini,
Menunggu reda dalam pelukan malam.
Dengan doa yang terucap dalam hati,
Semoga esok membawa sinar dan kedamaian yang dalam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI