Awan:
Di antara langit yang terhampar luas,
Aku mengambang dengan kelembutan,
Menyapamu dengan tiupan angin yang berbisik,
Percakapan kita abadi dalam kesunyian.
Angin:
Aku datang dari arah yang tak terduga,
Membawa rahasia dari tempat-tempat yang jauh,
Dengarkanlah bisikanku, wahai awan,
Kita berdua adalah bagian dari alam yang sama.
Awan:
Engkau yang mengelilingi dunia dengan cepat,
Menyapu debu-debu dan meniup daun-daun,
Apa yang kau rasakan saat berlalu,
Di atas gunung, di atas lautan, di atas hutan?
Angin:
Aku merasakan kehidupan dalam gerakanku,
Menggetarkan daun-daun dan merayap di bukit,
Setiap hembusan membawa cerita baru,
Dalam perjalanan yang tak pernah berhenti.
Awan:
Aku melihat dunia dengan mata yang lembut,
Mengamati keindahan yang terkandung dalam setiap sudut,
Tapi kadang aku merasa sendiri di langit biru,
Tanpa tetesan hujan atau cahaya mentari.
Angin:
Wahai awan, janganlah merasa sendiri,
Kita berbagi langit yang sama,
Setiap percikan hujan dan setiap sinar matahari,
Menciptakan keajaiban yang tak terungkap.
Awan:
Terima kasih, angin, telah mengingatkanku,
Bahwa dalam kesendirianku, aku tidaklah sendiri,
Kita berdua, bagian dari alam yang indah,
Percakapan kita akan abadi, di langit yang luas ini.