Di balik tirai malam yang gelap,
Rindu merayap dalam gemuruh hujan.
Tetesan air yang menari di atap,
Seakan menyulam kisah cinta yang terpendam.
Dalam setiap dentingan air hujan,
Awan menjadi saksi bisu kerinduan.
Jendela hati terbuka lebar,
Menerima kenangan yang datang bersama tetesan.
Gemuruh hujan seperti melodi,
Mengiringi langkah-langkah rindu.
Seakan alam turut berduka,
Menyampaikan pesan cinta yang terlalu dalam.
Di antara tetesan yang membasahi bumi,
Kita merasakan getaran perasaan.
Rindu membuncah seperti sungai,
Mengalir deras di dalam benak yang sunyi.
Dalam gemuruh hujan yang terus berdendang,
Kita merentangkan pelukan tak terbatas.
Rindu terpahat dalam setiap tetesan,
Menjadi lukisan indah di kanvas malam.
Mungkin hujan takkan pernah mengerti,
Berapa dalamnya rindu yang terukir.
Namun, dalam setiap gemuruh dan tetesan,
Kita bersatu dalam kerinduan yang tak terucapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H