Hujan menari di jendela, seruling malam berkumandang,
Tetesan-tetesan merayap, menari di kaca yang dingin.
Irama lembut, merintih dalam keheningan,
Seperti tarian pelan yang mengalun indah.
Jendela terbuka, menyambut guyuran rahmat,
Dalam setiap tetesan, sebuah kisah terpahat.
Dengarlah, hujan bernyanyi dalam melodi yang sunyi,
Seolah-olah dunia memendam cerita yang hampir dilupakan.
Bisikan hujan seperti puisi yang terucap,
Menyentuh hati, mengalun indah dalam senja.
Di jendela, kita melihat panggung tari ciptaan Tuhan,
Hujan menari, menyapu debu-debu kota yang lelah.
Ada kesan magis dalam gemuruh hujan,
Menghanyutkan jiwa dalam lamunan sepi.
Jendela menjadi saksi, menyaksikan tarian air yang menari,
Sebuah pertunjukan alam yang tak pernah bosan dinikmati.
Hujan menari di jendela, merangkul kerinduan,
Menyegarkan bumi, memberi hidup pada tanah kering.
Dalam setiap jingkatannya, ada pelukan lembut,
Sebuah tarian yang mengajak kita merenung dan bersyukur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI