Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Kala Hujan Menyapa

2 Februari 2024   04:48 Diperbarui: 2 Februari 2024   04:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kala hujan menyapa, langit memeluk dalam senja,
Gemuruhnya merayu, mengundang kerinduan yang terpendam.
Tetesan-tetesan jatuh, merintik seperti peluk cinta,
Membasahi bumi kering, mengembalikan kehidupan.

Jendela terbuka, menyongsong kehadiran rahmat,
Hujan menyapa dengan lembut, seakan bertutur kata.
Di setiap tetes, ada cerita yang tak terucap,
Mengalir dalam gerimis, menyapu kesepian hati.

Daun-daun bergoyang, merasakan belaian lembut,
Hujan menyapa dengan sentuhan kasih dari langit.
Sepi terobati, rindu terobati dalam gemuruh,
Di kala hujan menyapa, dunia menjadi bersyukur.

Peluk erat aroma tanah yang terbangkit,
Dalam bisikan hujan, terukir kenangan damai.
Malam meresapi kehadiran hujan dengan syahdu,
Di kala hujan menyapa, cinta alam pun merajut.

Dalam setiap tetes hujan yang turun,
Ada keajaiban yang tak terkatakan.
Hati ini tersentuh oleh pesona yang tercipta,
Di kala hujan menyapa, bumi dan langit bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun