Di kala hujan menyapa, langit memeluk dalam senja,
Gemuruhnya merayu, mengundang kerinduan yang terpendam.
Tetesan-tetesan jatuh, merintik seperti peluk cinta,
Membasahi bumi kering, mengembalikan kehidupan.
Jendela terbuka, menyongsong kehadiran rahmat,
Hujan menyapa dengan lembut, seakan bertutur kata.
Di setiap tetes, ada cerita yang tak terucap,
Mengalir dalam gerimis, menyapu kesepian hati.
Daun-daun bergoyang, merasakan belaian lembut,
Hujan menyapa dengan sentuhan kasih dari langit.
Sepi terobati, rindu terobati dalam gemuruh,
Di kala hujan menyapa, dunia menjadi bersyukur.
Peluk erat aroma tanah yang terbangkit,
Dalam bisikan hujan, terukir kenangan damai.
Malam meresapi kehadiran hujan dengan syahdu,
Di kala hujan menyapa, cinta alam pun merajut.
Dalam setiap tetes hujan yang turun,
Ada keajaiban yang tak terkatakan.
Hati ini tersentuh oleh pesona yang tercipta,
Di kala hujan menyapa, bumi dan langit bersatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H