Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melodi Malam yang Hilang

29 Januari 2024   22:23 Diperbarui: 29 Januari 2024   22:25 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di taman hati yang subur dan indah,
Bunga-bunga hati berkembanglah dengan cinta.
Warnanya merona, seperti lukisan senja,
Menyinari jiwa, penuh kehangatan yang tulus.

Bunga hati yang pertama, beri nama harapan,
Mekar di musim kering, menghadirkan pengharapan.
Kelopaknya membentang, seperti pelukan kasih,
Menyemai kebahagiaan, di setiap langkah hidup ini.

Lalu datanglah bunga kedua, bernama kesabaran,
Tumbuh di tengah duka, memancarkan keindahan.
Terurai lembut, ketika hujan mengguyur,
Menyirami jiwa, membuatnya semakin subur.

Bunga hati ketiga, sambutlah dengan ridha,
Kuncinya kebahagiaan, terletak pada penerimaan diri.
Berkibar seperti bendera damai di langit biru,
Menyapu segala duka, membawa kedamaian yang abadi.

Tidak ketinggalan bunga keempat, bermacam warna kasih sayang,
Bertaut erat, membentuk tali persaudaraan yang abadi.
Menyinari kegelapan, menghangatkan hati yang gundah,
Sebagai bukti bahwa cinta adalah bahasa universal.

Bunga hati yang kelima, namanya keberanian,
Berkembang di tengah badai, menunjukkan keteguhan.
Ketika angin berhembus kencang, dan badai melanda,
Bunga ini tetap tegar, menunjukkan kekuatan sejati.

Oh, taman hati yang penuh makna,
Dengan bunga-bunga yang bermakna.
Teruslah berkembang, mekar dengan indah,
Menyinari dunia, sebagai bungga hati yang selalu abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun