Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantulan Warna Pelangi

29 Januari 2024   00:28 Diperbarui: 29 Januari 2024   00:35 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pantulan Warna Pelangi

Dalam setetes embun pagi yang jernih,
Pantulan warna pelangi muncul gemilang,
Di matamu, keajaiban terasa nyata,
Dalam detik yang penuh dengan warna.

Merah menyala seperti bara cinta,
Api yang membara dalam hati terpendam,
Jerit merah melambangkan keberanian,
Dalam setiap langkah yang diambil.

Jingga memancar seperti senja yang hangat,
Pantulan mentari saat beranjak pergi,
Jingga adalah pelukan hangat,
Yang menyelimuti kepergian sang surya.

Kuning menerangi langit seperti senyuman,
Keberanian di setiap perjuangan,
Warna kuning adalah kebahagiaan,
Yang bersemi di setiap kisah hidup.

Hijau menghijau seperti dedaunan subur,
Pantulan alam yang tumbuh dan berkembang,
Hijau adalah harapan dan kehidupan,
Yang mengalir di setiap urat daun.

Biru biru langit yang tak terbatas,
Pantulan samudra dalam kedamaian,
Biru adalah ketenangan jiwa,
Yang mengalir dalam setiap gelombang.

Indigo mengandung misteri malam,
Pantulan bintang-bintang yang bersinar,
Indigo adalah impian yang terwujud,
Dalam malam yang penuh dengan rahasia.

Violet merona bak bunga yang mekar,
Pantulan kecantikan dalam kesederhanaan,
Violet adalah keanggunan yang mengalun,
Dalam setiap langkah menuju keabadian.

Pantulan warna pelangi, simbol kehidupan,
Mengajak kita merenung pada keindahan,
Di setiap warna, cerita hidup terpapar,
Sebuah pelangi, kisah yang tak pernah terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun