Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu di Musim Gugur

27 Januari 2024   21:04 Diperbarui: 27 Januari 2024   21:05 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun-daun gugur menari-nari,
Di atas panggung musim gugur yang merayu,
Tarian rindu melambai perlahan,
Dalam gemulai kecantikan yang mempesona.

Angin sepoi-sepoi memainkan seruling,
Melodi tarian meresapi hati,
Musim gugur menyaksikan perpisahan,
Namun tarian rindu tetap melingkupi.

Warna-warni dedaunan yang berguguran,
Bagai cat air di atas kanvas langit,
Tarian rindu terukir dalam setiap gerakan,
Menyiratkan kisah yang tak terungkap.

Rindu yang merajut di antara cahaya matahari,
Menghangatkan kesejukan musim gugur,
Tarian rindu, langkah yang penuh makna,
Menyusuri jejak kesendirian yang terbentang.

Dalam keheningan musim yang meranggas,
Tarian rindu berbisik di telinga malam,
Di setiap langkah, ada kerinduan yang mengalun,
Seperti daun-daun yang jatuh dengan pelan.

Musim gugur adalah panggung yang sunyi,
Namun tarian rindu tetap menari,
Menyelipkan cerita di antara rongga waktu,
Di tengah hembusan angin yang berbisik.

Pohon-pohon tua menjadi saksi bisu,
Terhadap tarian rindu yang tak kunjung usai,
Musim gugur menyimpan keindahan pilu,
Dalam tarian rindu yang abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun