Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pohon yang Menyendiri

12 Januari 2024   00:33 Diperbarui: 12 Januari 2024   00:43 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hutan sunyi yang rindu pelukan,
Berdiri pohon kesepian sendirian.
Daunnya bergoyang, merindukan teman,
Dalam sunyi, ia menanti sapaan.

Akar-akarnya menggenggam bumi,
Menyiratkan kesepian yang mendalam.
Rantingnya menjulang tinggi mencari,
Sentuhan hangat yang membuatnya hidup.

Pohon kesepian, merindu dalam hening,
Hati kayu yang penuh kerinduan.
Dalam bisikan angin yang lembut berbisik,
Ia bermimpi teman sehidup yang setia.

Firman alam berbicara, tanpa kata,
Pohon kesepian meresapi kesendirian.
Namun, ia tetap tegar di tanah gersang,
Menanti cinta datang mengusir sendirian.

Cahaya bulan menyapa dedaunan,
Menyinari pohon kesepian yang sunyi.
Puisi alam melantunkan lagu pelipur,
Merangkulnya dalam sepi yang tenang.

Meski kesepian merayap dalam ranting,
Pohon ini tetap berdiri gagah dan kuat.
Menanti waktu di mana tak lagi sendiri,
Bersama insan dan alam, jalin kasih abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun