Di palet batin, kisah terpapar,
Lukisan hati, sebuah seni yang abadi.
Setiap warna, setiap goresan,
Mengungkap cerita yang tak terucap.
Pertama, ada warna cinta yang merah,
Merayap seperti matahari terbit di pagi.
Lukisan hati, pelukis takdir yang mengikat,
Cinta mekar, seiring setiap detak jantung.
Goresan biru muda, seperti air langit yang damai,
Melambangkan ketenangan dalam kebahagiaan.
Lukisan hati, sungguh, sebuah perjalanan,
Di lautan biru, kita menemukan kedamaian.
Terselip juga warna kelabu, dalam senja yang meredup,
Goresan hati yang menutup, menyembunyikan rasa.
Lukisan hati, sejatinya memiliki bayang-bayang,
Dalam pelukan senja, terdapat keperihan yang nyata.
Warna emas mengilap, seperti matahari terbenam,
Lukisan hati, menceritakan tentang keindahan perpisahan.
Di tepi senja, kisah cinta tumbuh,
Emas memayungi, dalam hangatnya kenangan.
Lukisan hati, seperti hutan yang rimbun,
Dengan dedaunan yang mewakili setiap perasaan.
Goresan hijau, simbol kehidupan yang terus berlanjut,
Lukisan hati, dalam keberlanjutan rindu dan harapan.
Warna ungu misterius, di malam yang terpendam,
Goresan hati yang merentang di bawah cahaya rembulan.
Lukisan hati, mengungkapkan misteri di dalam diri,
Dalam malam, kita menemukan keindahan yang tersembunyi.
Di palet batin, kisah terpapar,
Lukisan hati, sebuah perjalanan tanpa akhir.
Goresan-goresan mengisahkan perjalanan hidup,
Dalam lukisan hati, keindahan dan kedalaman bertemu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H