Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Pujanga Bunga

29 Desember 2023   01:57 Diperbarui: 29 Desember 2023   02:01 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di taman kecil yang penuh dengan keindahan,
Sang pujangga bunga menulis kisah yang abadi.
Dengan pena berwarna dari kelopak bunga,
Ia mencipta puisi dalam keheningan yang merdu.

Bunga mawar merah jadi pujiannya,
Cerita cinta terukir di setiap duri yang tajam.
Sang pujangga bunga, meresapi kelembutan,
Dalam aroma mawar, puisi cinta berkembang.

Kembang melati putih, sebuah lagu suci,
Dengan goresan pena, sang pujangga merayakan.
Puisinya melambangkan keanggunan dan kepolosan,
Di setiap kelopak, ia menuliskan harapan.

Lilac ungu berkilau di bawah cahaya bulan,
Sang pujangga bunga mengukir puisi malam.
Dalam bayangan pucuk-pucuk daun yang bergetar,
Ia merayakan keindahan dalam gelap yang tenang.

Dahlia dengan warna-warni yang memukau,
Sang pujangga bunga mencatat keanggunannya.
Di antara kelopak yang terbuka luas,
Puisi tentang kecantikan berkembang dengan semangat.

Bunga matahari, simbol keceriaan,
Pujangga bunga menulis dengan semangat menyala.
Dalam pantulan sinar matahari yang hangat,
Ia menari-nari di atas kertas puisinya.

Mawar merah muda, kisah asmara remaja,
Sang pujangga bunga mencipta cerita muda.
Dalam kelemah-lembutan bunga yang mekar,
Puisi cinta penuh gairah mengalir deras.

Sang pujangga bunga, dengan setiap baitnya,
Menyampaikan pesan kehidupan dalam keheningan.
Di taman bunga, ia menjadi juru cerita,
Mengabadikan keindahan dalam kata-kata yang menawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun