Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Ruang Tamu yang Teduh

19 Desember 2023   17:01 Diperbarui: 19 Desember 2023   20:30 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | pexels/Photo by Pixabay

Asam manis ruang tamu yang teduh,
Sejuknya senyuman yang menggelayuti dinding.
Sebagai saksi bisu setiap kisah yang terukir,
Di antara sofa empuk dan meja kayu bertabur kenangan.

Cerita keluarga melintasi jendela berhias tirai,
Asam manis seperti kenangan yang terasa getir.
Tetapi dalam penawar itu, teduh dan hangat,
Ruang tamu adalah saksi bisu kehidupan yang berjalan.

Perca warna-warni menyelimuti perabot tua,
Seiring waktu, menjadi cerita yang tak terucapkan.
Dalam asam manis ruang tamu yang teduh,
Ada kebersamaan dan keharmonisan yang tercipta.

Kehangatan secangkir teh dan tawa yang bergema,
Seperti asam manis yang meresap dalam sudut-sudut.
Di balik keramaian dan hiruk pikuk keseharian,
Ruang tamu adalah tempat berteduh yang selalu menanti.

Dalam sentuhan senja, warna oranye merayap masuk,
Seiring gelapnya malam, kesunyian pun tiba.
Namun, asam manis ruang tamu tetap ada,
Menyajikan cerita yang terus berlanjut di tiap hela nafas.

Asam manis ruang tamu yang teduh,
Bagaikan puisi yang diceritakan oleh dinding.
Menyimpan kenangan, mencatat perubahan waktu,
Ruang tamu adalah saksi bisu kehidupan yang terus berkisah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun