Bumi, pangkuan kita yang tercinta,
Tempat tumpah darah dan tarian angin.
Dengan gemilang, ia berputar dalam senyap,
Mengisahkan cerita di setiap lembaran langit.
Puncak gunung memayungi rahasia bumi,
Lautan luas menjadi pelukan yang abadi.
Hutan-hutan hijau menyusun sinfoni kehidupan,
Di antara bukit dan lembah, tiupan angin berbisik.
Bumi, tempat penuh keajaiban,
Rimbun dengan kehidupan yang bergetar.
Padang rumput menari di dekapan sang angin,
Bunga-bunga berbunga di pelukan matahari.
Sungai-sungai membelai lembah dan bukit,
Mengalirkan riwayat dalam aliran tenang.
Bumi, peluklah setiap langkah yang kita tempuh,
Jadikan setiap jejak sebagai puisi yang abadi.
Namun, bumi tercinta, dirimu terluka,
Luka-luka yang kita sebabkan dengan ceroboh.
Bumi menangis, merintih dalam derita,
Mengharapkan kita mengerti pesan yang terpendam.
Mari, berikan belaian pada bumi yang letih,
Peluk erat setiap batang pohon yang menangis.
Bersama-sama kita rawat dan lestarikan,
Bumi, rumah kita, harmoni yang harus kita pelihara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H