Di ufuk timur, terang berseri,
Sang fajar menyapa dunia yang terlelap.
Gemulai sinarnya membelai langit,
Menyinari bumi, menyentuh hati yang terjaga.
Embun pagi menggoda dedaunan,
Berbisik rahasia pada kelopak bunga.
Sang fajar, pelukis cakrawala,
Mengguratkan kisah indah dalam senja yang mereda.
Dengan gemulai, langkahnya menyusuri,
Membawa harapan, mengusir kegelapan.
Sinar emasnya menari di pepohonan,
Seakan melukiskan surga di setiap senti.
Dalam diamnya, alam pun bersyukur,
Sambut hangat cahaya yang merayap.
Sang fajar, pahlawan yang tak lelah,
Mengajak dunia memulai kisah baru.
Di ufuk sana, ia menyingsing dengan megah,
Merayakan kehidupan yang tak terputus.
Sang fajar, saksi bisu perjalanan waktu,
Menyaksikan tawa, tangis, dan kisah yang tak terhitung.
Oh, sang fajar, engkau seperti penyair,
Menyusun puisi dengan warna-warna cemerlang.
Sinarmu membangunkan mimpi-mimpi,
Mengukir arti kehidupan dalam setiap mata yang terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H