Di sebuah desa kecil yang tenang, terdapat sebuah rumah tua dengan atap yang berlapis lumut dan jendela yang sering kali terbuka. Di rumah itu tinggal sepasang kakak beradik, Mia dan Dito, yang telah kehilangan orang tua mereka dalam kecelakaan beberapa tahun yang lalu. Rumah itu menjadi tempat kenyamanan mereka, lebih dari sekadar tempat tinggal.
Mia, yang lebih tua, adalah sosok yang penuh perhatian dan penyayang. Ia selalu memastikan bahwa rumah tetap rapi dan nyaman. Setiap pagi, dia akan menyiram bunga-bunga di halaman depan, mengatur perabotan dengan rapi, dan membuat sarapan untuk Dito. Meskipun tanggung jawab Mia sebagai kakak kadang membuatnya merasa lelah, dia tak pernah menunjukkan ketidakbahagiaan di depan Dito.
Dito, seorang bocah berusia 10 tahun, adalah sumber keceriaan di rumah itu. Dia memiliki imajinasi yang kaya dan sering kali menghabiskan waktunya dengan bermain di taman belakang rumah. Dito juga sangat menyukai hewan, dan sering membawa pulang hewan-hewan kecil yang dia temukan di luar.
Suatu hari, Dito membawa pulang seekor anak kucing yang terluka. Mia dengan lembut merawat kucing kecil itu, dan seiring berjalannya waktu, kucing itu menjadi bagian dari keluarga mereka. Mereka memberi nama kucing itu "Luna." Luna dengan cepat menjadi teman bermain Dito dan juga penyemangat Mia ketika dia lelah.
Namun, suatu musim dingin yang ekstrem datang. Salju turun dengan derasnya, dan suhu semakin dingin. Mia dan Dito harus berjuang keras untuk menjaga rumah tetap hangat dan nyaman. Mereka menghabiskan waktu bersama di sekitar perapian, bercerita, dan membuat kenangan yang tak terlupakan.
Suatu malam, listrik di desa padam karena badai. Mia dan Dito duduk di dekat perapian, memeluk Luna untuk menciptakan kehangatan. Mereka saling berbagi cerita lucu dan mengenang kenangan bersama orang tua mereka. Meskipun situasi sulit, mereka merasa bahagia karena memiliki satu sama lain dan Luna di sisi mereka.
Pada akhirnya, listrik pun kembali menyala, badai mereda, dan musim dingin berangsur-angsur berlalu. Mia, Dito, dan Luna tetap menjadi keluarga yang kuat. Mereka belajar bahwa rumah bukan hanya sebatas bangunan fisik, tetapi juga tempat di mana cinta, dukungan, dan kenangan hidup. Dalam rumah itu, mereka menemukan kebahagiaan dan kekuatan untuk menghadapi segala rintangan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H