Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melewati Kota

14 Agustus 2023   20:20 Diperbarui: 14 Agustus 2023   20:25 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tengah keramaian kota yang tak pernah tidur, terhampar sebuah cerita yang menarik. Sebuah cerpen tentang perjalanan seorang pemuda melintasi gemerlap kota, mengupas lapisan-lapisan kehidupan yang tersembunyi di balik kilauan gedung-gedung pencakar langit.

Namanya Rian, seorang pemuda berusia dua puluh tahun, penuh semangat untuk menjelajahi dunia di luar kampung halamannya. Ia tiba di kota besar dengan mata penuh kagum, melihat betapa megahnya bangunan-bangunan yang menjulang tinggi di langit. Langkahnya yang awalnya ragu, kini terasa semakin mantap menyusuri jalan-jalan yang ramai.

Rian tersesat di lorong-lorong sempit yang dihiasi dengan toko-toko berjajar. Ia menemukan keindahan di antara hiruk-pikuk kota. Seorang seniman jalanan menarik perhatiannya dengan lukisan kreatif di trotoar. Ia menghabiskan waktu berlama-lama di sana, mengobrol dengan seniman tersebut tentang inspirasi dan kehidupan.

Pada malam harinya, cahaya neon yang memancar dari klub malam menyilaukan mata Rian. Ia memutuskan masuk dan menemukan irama musik yang menggetarkan jiwa. Di tengah kerumunan, ia bertemu dengan Elena, seorang penari yang juga terpesona oleh ritme musik yang memabukkan. Mereka berdansa tanpa mengenal lelah, berbagi tawa dan cerita.

Namun, di balik gemerlap kota, terdapat juga lapisan-lapisan kesulitan. Rian belajar tentang kenyataan keras pekerjaan di kota besar. Ia bertemu dengan Anwar, seorang tukang becak tua yang setia mengayuh sepedanya di tengah hiruk-pikuk lalu lintas. Anwar menceritakan tentang perjuangannya menghidupi keluarga di tengah persaingan yang ketat.

Pengalaman-pengalaman tersebut membuka mata Rian tentang kompleksitas kehidupan. Ia belajar bahwa di balik kilauan dan hiruk-pikuk kota, terdapat kisah-kisah yang berharga dan orang-orang dengan perjuangan masing-masing. Rian pun memutuskan untuk tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga bagian dari kisah-kisah tersebut.

Cerpen ini mengisahkan bagaimana perjalanan seorang pemuda melintasi kota membawa dia pada pengalaman yang beragam. Dari kekaguman hingga pengertian, dari pertemuan yang tak terduga hingga kenyataan pahit, Rian menemukan arti sejati dari menjalani kehidupan di tengah keramaian kota yang tak pernah tidur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun