Mira terkejut dan terharu dengan kebaikan hati Bima. Ia menerima es krim itu dengan gembira dan melahapnya dengan lahap. Perlahan, senyum mulai mengembang di wajah Mira, menggantikan kesedihan yang tadi terlihat jelas.
"Terima kasih, Bima. Kamu baik sekali," ucap Mira sambil mengusap air mata yang hampir menetes.
"Bukan apa-apa, Mira. Aku senang bisa membuatmu bahagia," jawab Bima sambil mengusap kepala Mira penuh kelembutan.
Ketika melihat senyum di wajah Mira, Bima merasa bahagia. Ia merasakan kehangatan di dalam hatinya yang tak ternilai harganya. Baginya, bahagia itu bukan tentang memilikinya sendiri, tetapi tentang memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
Mereka berdua pun bermain bersama di taman, tertawa, dan menikmati momen indah di pagi yang cerah itu. Kesederhanaan momen itu dan kebahagiaan yang mereka rasakan menjadi kenangan yang tak akan pernah pudar.
Sejak hari itu, Bima dan Mira menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Mereka berdua selalu berbagi cerita, tawa, dan tentu saja, sepiring es krim bahagia yang selalu mereka nikmati bersama-sama. Dan dari situlah, persahabatan mereka semakin erat dan membawa kebahagiaan yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H