Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Pasangan Selalu Cinta

19 November 2020   21:05 Diperbarui: 19 November 2020   21:19 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap rumah tangga pasti menginginkan kebahagiaan. Setiap pasangan tentu menginginkan cinta dan kasih sayang yang abadi dari pasangannya, baik posisinya sebagai suami ataupun sebagai istri. Meski bulan dan tahun berganti, meski usia menua dan keriput mulai menghampiri, cinta dan kasih sayang harus selalu ada dan  tetap  setia. Demikianlah yang diinginkan setiap pasangan sejak pernikahan mereka.

Dawn J Lipthroot LCSW, seorang psikoterapis dan marriage and relationship educator coach menjelaskan bahwa ada lima tahap dalam pernikahan, yaitu:

1. Tahap romantic love, atau masa bulan madu, di mana suami-istri sama-sama merasakan gejolak cinta yang menggebu-gebu. Kegiatan apapun dilakukan bersama pasangan dalam suasana romantic dan penuh cinta. Ibaratnya dunia milik berdua, yang lain ngontrak.

2. Tahap dissappointment/ distress, tahap ini bisa saja datang saat suami-istri menemukan banyak kekurangan pada diri pasangan mereka. Dan akan menjadi semakin buruk ketika masing-masing mempertahankan kekurangan dan tidak mau memperbaiki diri. 

Masing-masing merasa sudah terlalu banyak memberi dan mengalah untuk pasangannya. Masing-masing sibuk menuntut dan menyalahkan pasangannya. Dan terkadang mereka menyalurkan kekecewaannya pada pekerjaan atau anak. Tak jarang banyak yang memilih mengakhiri pernikahan pada tahap ini.

3. Tahap knowledge and awareness, yaitu tahap di mana suami-istri menyadari posisi dirinya dan pasangan. Mereka mulai menyadari kelemahan dan kekurangan diri sendiri dan mulai berusaha menemukan kelebihan pasangan. 

Pada tahap ini, biasanya mereka akan mencari tahu tentang bagaimana cara menggapai bahagia dalam rumah tangga, baik melalui diskusi dengan keluarga yang lebih senior, ataupun melalui kajian-kajian kerumahtanggaan yang lain.

4. Tahap transformation, yaitu tahap di mana suami-istri mulai memperbaiki kekurangan diri  dan berusaha merubah diri sesuai harapan pasangannya. Mereka akan mulai menata ulang pernikahan dengan komitmen bersama. Pada tahap ini masing-masing menunjukkan empati dan penghargaan pada pasangan.

5. Tahap real love, yaitu tahap kembalinya cinta yang sempat  timbul tenggelam pada tahap sebelumnya. Ketika pasangan telah mencapai tahap ini, maka sejatinya mereka telah menemukan chemistry kesejiwaan dengan pasangan. 

Inilah yang diharapkan setiap suami-istri dalam pernikahan mereka, adanya sakinah (ketenangan), mawaddah (cinta) warrahmah (dan kasih sayang). Suami istri semakin menghayati cinta dan kasih sayang pasangannya sebagai realitas yang menetap. Pada tahap inilah suami-istri merasakan jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama.

Berbicara tentang tahap pernikahan, ternyata tak semua pasangan berhasil sampai pada tahap kelima (real love). Sebagian hanya sampai pada tahap kedua, kemudian berpisah dan berganti pasangan. Sebagian lagi berhenti pada tahap ketiga dan keempat, meskipun tidak sampai berpisah. Tapi, tak sedikit juga yang bisa sampai pada tahap real love, mencapai sakinah mawaddah warrahmah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun