Mohon tunggu...
Fatma Puspita
Fatma Puspita Mohon Tunggu... Lainnya - analis kebijakan madya Kemenko Maritim dan Investasi

pegawai kecil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi| Masih Ada Kapal ke Sabang

20 Desember 2017   12:47 Diperbarui: 20 Desember 2017   13:49 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kita menulis di kertas tissue?

Di kedai-kedai kopi, menunggu panasnya kopi menguap

Seperti masa muda kita.

Mencecap pahit, manis masa lalu kita,

Kemegahan yang menjadikan kita seperti ini..

Masih kita simpan sesal itu, seolah kita bisa memutar ulang waktu..

Rindu tak terbayar

Cinta tak terbalas

Sepi tak berbatas

Tapi hidup kita berjalan seolah tak bertujuan, tapi perjalanannya mengungkap

Tirai rahasia..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun