Mohon tunggu...
Fatmawati Kumalasari
Fatmawati Kumalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

memiliki hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi dan Bimbingan Membatik di SD Negeri 1 Ngleses Bersama Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022

2 Juli 2022   10:12 Diperbarui: 2 Juli 2022   10:37 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batik sebagai karya seni telah menjadi kekayaan budaya bangsa Indonesia dan yang banyak dikagumi khalayak dari berbagai penjuru dunia. Batik tidak hanya mempunyai nilai-nilai pada penampilannya saja, tetapi juga memiliki keindahan pada sisi rohani bermakna filosofi yang mendalam melalui ragam hiasnya. Ada dua makna besar batik bagi masyarakat Indonesia. Pertama, batik merupakan warisan kebudayaan dari nenek moyang bangsa Indonesia. Kedua, sebagai sebuah karya industri, batik merupakan sandaran kehidupan atau lapangan kerja bagi masyarakat yang terlibat di dalamnya. Maka dari itu, dengan adanya program kampus mengajar ini saya membuat sebuah edukasi dan pendampingan kepada siswa kelas V SD Negeri 1 Ngleses utamanya. Tujuan diadakannya kegiatan ini agar siswa dapat mengenal, mempelajari, serta mempraktikkan kegiatan membatik. Selain itu siswa juga dapat melestarikan batik yang saat ini semakin lama masyarakat semakin tidak tau cara membuat batik dengan baik dan benar.

Pada hari rabu 18 mei 2022, Saya memberikan bekal kepada siswa agar mampu mengembangkan dan belajar dalam membuat batik. Dan benar siswa di SD Negeri 1 Ngleses juwangi boyolali masih tergolong asing dalam pembuatan batik dan tata cara nya. Dengan kegiatan edukasi ini diharapkan siswa dapat mengenal alat, bahan, dan cara yang baik dan benar dalam membuat baik. Secara seksama siswa memperhatikan video tutorial pembuatan batik tulis mulai dari menyiapkan alat dan bahan, membuat pola, menyanting, mewarna, pemberian waterglass, dan merebus kain batik sehingga menjadi batik yang bias akita kenakan sehari-hari.

Dokpri
Dokpri

Dalam kegiatan edukasi dan pendampingan ini siswa sangat antusias dan bersemangat tinggi. Walaupun dalam praktiknya siswa hanya mewarnai namun secara garis besar siswa paham dan mengetahui tata cara mmebuat batik yang benar dan tepat sesuai urutannya.

Dokpri
Dokpri

Melalui edukasi pembuatan batik yang langsung dipaparkan oleh Fatmawati Kumalasari, mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang mengikuti program kampus mengajar Angkatan 3 tahun 2022 dengan berkolaborasi Bersama siswa-siswi di SD Negeri 1 Ngleses Juwangi Boyolali. Kegiatan ini berdampak positif pada kognitif dan psikomotorik siswa. Dimana kegiatan ini mampu memotivasi siswa dan menginspirasi siswa agar selalu melestarikan budaya Indonesia utamanya batik. “Pembelajaran membatik ternyata seru sekali, sebelumnya belum ada pelajaran seperti ini bu, dan saya juga kurang tau ternyata cara membuat batik mudah ya” ujar Vera salah satu siswi kelas V SD Negeri 1 Ngleses.

Penulis - Fatmawati Kumalasari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun