Mohon tunggu...
Fatma Dwi Wulandari
Fatma Dwi Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa jurusan Psikologi yang hobi membuat puisi, membaca, belajar sastra, dan mengajar HW. Serta menekuni pekerjaan di bidang teknologi digital sebagai Website developer/designer, UI/UX designer, dan content creator.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Projek Fikih Hijau: Tanam Pohon Bakau untuk Mengurangi Abrasi di Pantai Baros

6 Juli 2024   14:24 Diperbarui: 6 Juli 2024   14:47 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Kelompok 1 A 22 Psikologi X PANTAS 115

Manusia merupakan makhluk hidup yang tinggal berdampingan dengan makhluk hidup lain di muka bumi. Dibanding dengan makhluk hidup lainnya, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dengan dibekali akal. Sehingga manusia dapat berpikir dan berlogika, termasuk bertuhan atau bertauhid. Seperti yang sudah dijelaskan dalam surah Al-A'raf (7): 172 menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia (cucu Adam) untuk menghamba kepada Allah. Dalam penciptaan, tentu Allah memberi misi dan tujuan kepada manusia di bumi, yakni beribadah dan menjadi khalifah. Dalam surah Adz-Dzariyat (51): 56 menerangkan bahwa Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada Allah SWT. Juga dalam surah Al-Baqarah (2): 30, dimana Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifiyah atau khalifah. Perlu diketahui, bahwa Allah menciptakan manusia tidak hanya sebagai khalifah atau pemimpin antar manusia saja, melainkan sebagai pemimpin lingkungan, alam, dan semesta di muka bumi.

Tanpa disadari, manusia di era sekarang lebih mempedulikan menjadi pemimpin bagi manusia saja dengan kegiatan dan program kerja yang banyak mengeksploitasi lingkungan tanpa adanya perawatan. Lantas bagaimana dengan kondisi alam sekarang? Apa dampaknya? Dimana pemimpin alam dan lingkungan? Apakah ada yang memimpin?

Kondisi alam di Indonesia per tahun ini cukup memprihatinkan, dimana berkurangnya kadar oksigen yang diproduksi paru-paru dunia semakin sedikit, kendaraan berpolusi yang meningkat, serta efek rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global (global warming). Fenomena tersebut tentu akan berdampak besar bagi kehidupan, termasuk akan mengakibatkan bencana alam. Dilansir dari detik.com (Jawa Tengah, kamis/5/01/2023) Pradito Rida Pertana menyampaikan bahwa per bulan Januari 2023 arus dan ombak di pantai selatan Bantul berpotensi abrasi. Hal tersebut tentu mengakibatkan kerusakan alam dan lingkungan. Dari penyampaian berita tersebut, jalan aspal di pantai pandansari Bantul terjadi kerusakan karena tergerus abrasi. Kejadian tersebut jika dibiarkan terus-menerus akan mengakibatkan banyak kerusakan dan kerugian, baik bagi manusia, dan biota yang ada di pantai serta sekitarnya.

Berakar dari permasalahan tersebut, kelompok 1 A 22 project fikih hijau Psikologi Unisa Yogyakarta dibawah lindungan dosen pengampu Dr. M. Nurdin Zuhdi., S.Th.I., M.S.I menggelar kegiatan dengan tema "Projek Fikih Hijau: Tanam Pohon Bakau Untuk Mengurangi Abrasi Di Pantai Baros" bersinergi dengan Relawan Pemantauan Pantai Selatan (PANTAS 115) dan Pemuda Pemudi Pantai Baros. Acara tersebut digelar di Pantai Baros Bantul Yogyakarta dengan dihadiri oleh 27 peserta. Dimana terdiri dari 10 anggota kelompok 1 project fikih hijau, 15 anggota PANTAS, dan 2 pemandu dari pemuda/i Pantai Baros. Kegiatan dilaksanakan pada hari minggu, 30 Juni 2024, dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga selesai.

Kegiatan tersebut dimaksudkan selain sebagai pemenuhan tugas, adalah sebagai salah satu bentuk kepedulian manusia terhadap lingkungan dan menjalin silaturahmi antar masyarakat peduli lingkungan lainya. Acara yang dihadiri oleh 27 peserta berjalan dengan lancar, dengan di awali breafing, dilanjutkan doa bersama, proses penanaman, dan diakhiri dengan kegiatan sharing seputar tanggap bencana, perawatan lingkungan alam, serta psikososial. Dari kegiatan penanaman tersebut kami berharap bisa bermanfaat dan berdampak positif untuk masyarakat dan alam, baik jangka pendek dan panjang. Adapaun dampak jangka pendek penanaman pohon bakau adalah sebagai rumah bagi makhluk hidup yang berhabitat di air dan darat, serta tempat mencari nafkah dan makan bagi manusia. Sedangkan dampak jangka panjangnya adalah mengurangi atau mencegah terjadinya abrasi, membuka lahan hijau sebagai penghasil oksigen, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengurangi dampak banjir, dan lain sebagainya.

Dari kegiatan yang sudah dilaksanakan, Darman Gasa Purwoko selaku Sekjen PANTAS 115 mengapresiasi kegiatan dan memberi beberapa pesan kepada pelaksana dan pembaca mengenai, "Programnya bagus, saya acungi jempol. Panjenengan sudah ada empati terhadap pantai wilayah selatan, notabene itu wilayah kita (PANTAS 115) Pantauan Pantai Selatan. Jadi kalua ada korban, kita yang membantu. Ini program njenengan, kita membantu, kita mengucapkan terima kasih kepada adek-adek dari UNISA Sudah sudi mau bekerjasama dengan relawan PANTAS, Pantauan Pantai Selatan. Ada njenengan bisa membuka di Youtube PANTAS 115, program tu biasanya situ ada nggeh. Mohon untuk seperti ini, bisa ditularkan ke adek-adek njenengan untuk dilanjutkan Kembali programnya. Begitu nggih, terima kasih."

Berdasarkan pemaparan kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa merawat alam adalah tugas setiap manusia. Merawat alam tidak harus dari langkah besar, cukup dengan langkah kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, dan lain sebagainya adalah salah satu cara supaya alam Indonesia tetap lestari dan nyaman ditempati. Tidak perlu pusing untuk menunjuk siapa pemimpin alam dan lingkungan yang ada, karena setiap jiwa manusia yang hidup di bumi adalah seorang pemimpin. Karena kita adalah seorang pemimpin, mari bersama bahu-membahu menjaga, melestarikan, dan merawat lingkungan. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalua bukan sekarang, kapan lagi?

Gambar : Ngobrol santai
Gambar : Ngobrol santai

Gambar : Penanaman bersama
Gambar : Penanaman bersama

Gambar : Sharing session
Gambar : Sharing session

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun