Berbohong adalah se-akar-akarnya kriminalitas. Sebelumnya saya pernah menulis Berbohong Sebenarnya Lebih Susah Dilakukan Daripada Jujur. Karena itu lakukan 3 tips parenting ini agar anak tidak suka berbohong pada orang tua.
Beritahu konsekuensi dari kebohongan
Tergantung dari kebohongan apa yang anak buat. Apalagi bohong yang cukup serius, jangan sampai anda mentolerir-nya. Prosesnya memang lama, tidak sekali langsung jadi anak baik penurut. Asah trus sampe dewasa.
Saat anak-anak, terapkan bahwa berbohong memiliki konsekuensi short-term yang berdampak buruk. Saat remaja, jadikan teman ngobrol santai dan terapkan metode bahwa berbohong memiliki dampak secara long-term dengan analogi yang sesuai dengan usia mereka.
Nantinya saat dewasa, mereka akan paham sendiri dan menyadari bahwa semua pengajaran yang anda berikan adalah moral dan budi pekerti baik yang harus diajarkan kembali pada anak-anaknya. Contohnya saya yang menulis artikel ini dengan kesadaran penuh.
Bangun kepercayaan (mutualism)
Jangan terlalu sering berbohong pada anak remaja. Kalian kalau dibohongi tidak suka juga, kan? Sama seperti anak-anak, mereka juga tidak suka dobohongi dan dianggap bodoh. Sebenarnya mereka tahu kalau orang tua bohong, hanya saja mereka pura-pura.
Dulu saya menerapkan ini kepada adek saya saat ia masih kecil dan masih menerapkannya sampai saat ini. Jangan memaksa mereka untuk jujur, tapi bangun kepercayaan, bukan sepihak tapi saling timbal balik. Anak-anak sebenarnya cepat paham kok kalo kita kasih tau dengan bahasa yang sesuai, bukan inisial atau kata lain. Jangan selalu anggap mereka tidak tahu apa-apa. Anak-anak tidak bodoh, mereka justru lebih peka memahami situasi, hanya saja mereka berpura-pura, tergantung bagaimana orang dewasa memperlakukan mereka.
Perbaiki sifat anda
Baru-baru ini saya menemukan video viral anak mencuri dan ibu dari si anak menormalisasi dengan mengatakan "Wajar lah kan anak-anak." Jujur ini sangat miris. Kebiasaan bohong itu seakar-akarnya dari kriminalitas, seperti video anak mencuri tersebut. Budi pekerti dimulai sejak dini, dimulai dari berani jujur dan mengakui kesalahan. Anak yang sehat mentalnya berasal dari keluarga yang mentalnya juga sehat. Jika ingin memperbaiki sifat anak-anak, perbaiki sifat anda dulu. "Don't mad at them as they didn't copy your habit" ALERT!
Kesimpulan
1.Beritahu konsekuensi dari kebohongan yang dibuat sesuai dengan usia mereka.
2.Bangun kepercayaan (mutualism) agar anak nyaman bercerita dan bukannya memilih berbohong.
3.Sifat anak adalah fotokopi dari sifat anda. Jangan menormalisasi hal yang buruk. Saatnya berubah, bukan hanya demi anda, tetapi juga demi keluarga.
Nasihat ini juga untuk diri saya sendiri di masa depan sebagai orang tua. Semoga anak-anak kita dijauhkan dari sifat-sifat buruk.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H