Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Perempuan Harus Berpendidikan?

7 Juni 2023   10:43 Diperbarui: 7 Juni 2023   10:45 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa alasan sebenarnya mengapa perempuan harus berpendidikan?

Apa jawaban yang dapat memuaskan para kaum-kaum yang bertanya perihal alasan yang bisa diterima secara nalar, dari pertanyaan paling gencar di Indonesia, "Mengapa perempuan harus berpendidikan?"

Jika saya jawab dengan opini populer "Untuk mengajari anak-anak mereka ketika sudah berumah tangga" pasti ini adalah jawaban klise yang sudah dilontarkan banyak orang. Dan sebagian orang mungkin, mungkin ya, mungkin banyak yang menganggap sepele.

Begini penjelasannya.

Saya diajari ibuk saya, lalu saya mengajari adik saya.  Bayangkan kalau ibuk saya bodoh. Ya saya gak mengecap diri saya pinter, tapi setidaknya beliau mengajarkan cara berakhlakul karimah dan sifat-sikap yang menunjukkan belajar ilmu dan berperilaku baik itu penting. Beliau mengajari banyak hal tentang kehidupan. Sampai-sampai saya merasa minder padahal saya disekolahkan lebih tinggi dari beliau.

Lalu ada orang lain nyeletuk,

"Kalau untuk mendidik anak 'kan ya gak perlu kuliah tinggi, toh nanti anak disekolahkan di sekolah yang ada gurunya."

Saya berani bilang kalau perempuan membutuhkan pendidikan 2x lebih banyak daripada laki-laki. Kenapa? karena pendidikan untuk perempuan disini yang dimaksud bukan hanya pengetahuan alam, sains, hobi, olahraga, seni dan lainnya. Melainkan juga life-hack yang berguna bagi kehidupan, terutama bagi si anak nanti. 

Apalagi di masa depan, akan ada lebih banyak perempuan yang berkarir dan menopang hidup mereka sendiri. Masyarakat sosial akan semakin berbeda dan kehidupan bersosial juga akan makin sulit. Membekali anak-anak, laki-laki maupun perempuan, dengan porsi yang sama adalah wajib. Dan bekal itu adalah pendidikan.

Jadi meskipun kamu memiliki banyak pengalaman yang bisa kamu share ke anak-anak nanti, toh mereka tidak bisa mencerna 100%, kecuali mereka merasakannya langsung, bahwa hidup memang semakin sulit, apalagi tiap pergantian generasi. Seperti generasi Z sekarang, yang nanti akan disusul dengan generasi A, generasi super sandwich.

Jadi mudahnya, jawaban dari judul artikel ini adalah:

Mencerdaskan perempuan artinya ikut mencerdaskan bangsa, mencerdaskan dunia dan membawa perubahan peradaban bagi bumi ini. Terdengar seperti pahlawan bukan? Tetapi itu bukan short-term plan (rencana jangka pendek), melainkan proses jangka panjang (long-term) yang sangat sangat sangat pelan tapi pasti, sangat lambat tetapi benar-benar memberikan impact, bukan seperti superhero Marvel yang menyelamatkan bumi dalam satu dua jam. 

Mendidik perempuan akan melahirkan anak yang cerdas pula, bukan cuma anak yang cerdas, tetapi juga keturunan yang cerdas, dan berakhir pada nasab sampai bawah, yang kemungkinan besar juga akan ikut cerdas.

Saya yakin silsilah keturunan Pak Jokowi, presiden kita, pasti banyak yang cerdas, meskipun tidak semua. Ibu dari Bapak Jokowi, mana tahu kalau salah satu anaknya akan jadi presiden di masa depan.

Dari ibu yang cerdas, lahirlah anak-anak yang cerdas.

Dari anak-anak yang cerdas, lahirlah negara yang cerdas.

Dari negara yang cerdas, lahirlah peradaban yang maju dan tangkas.

Perempuan membawa pendidikan sampai akhir hayat, lalu meneruskannya dari generasi ke generasi. Sungguh hal yang berat menghadapi fakta bahwa masih banyak orang yang merasa perempuan tidak perlu pendidikan, bahkan para perempuan sendiri. 

Kedudukan mereka memang tidak bisa setara dengan laki-laki, tetapi hak untuk belajar harusnya setara. Perempuan yang berpendidikan adalah mereka yang dengan siap dan melapangkan hati untuk membawa masa depan di tangan mereka.

Sekian, terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun